Berita Gianyar
Kasus HIV/AIDS di Kabupaten Gianyar Kian Memprihatinkan! Simak Penjelasannya
Berdasarkan data yang dihimpun di Dinas Kesehatan Gianyar, Selasa (6/12/2022), pada tahun 2020 lalu, Dinkes Gianyar melakukan test pada 8.378 orang.
Penulis: I Wayan Eri Gunarta | Editor: Anak Agung Seri Kusniarti
TRIBUN-BALI.COM - Kasus HIV/AIDS di Kabupaten Gianyar, semakin memprihatinkan.
Dari tahun ke tahun mengalami kenaikan.
Para pengidap HIV/AIDS ini, terdeteksi pasca Dinas Kesehatan (Dinkes) Gianyar memasukan test tersebut dalam setiap hal.
Seperti test terhadap ibu hamil, test keliling ke kafe remang, hingga donor darah.
Berdasarkan data yang dihimpun di Dinas Kesehatan Gianyar, Selasa (6/12/2022), pada tahun 2020 lalu, Dinkes Gianyar melakukan test pada 8.378 orang.
Ditemukan sebanyak 124 orang berada dalam fase HIV dan 16 orang di fase AIDS.
Di tahun 2021, dilakukan test pada 8.141 orang, hasilnya 172 orang fase HIV dan 24 orang fase AIDS.
Baca juga: HIV dan AIDS Sasar Usia Produktif di Bali, Tantangan Bangsa Menggapai MDGs 2030
Baca juga: Kasus HIV/AIDS di Badung Meningkat Dari Tahun Sebelumnya, Tahun 2022 Ada 310 Kasus Positif

Sementara di tahun 2022 ini, per Januari sampai Oktober, jumlah warga yang ditest sebanyak 6.772, dengan hasil 127 fase HIV dan 32 masuk fase AIDS.
Plt Kepala Dinkes Gianyar, Ni Nyoman Ariyuni, membenarkan hal tersebut.
Kata dia, pihaknya telah melakukan upaya pencegahan dan pengendalian HIV/AIDS, mulai dari hulu sampai ke hilir sebagai upaya mengungkap fenomena gunung es.
Sehingga promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif dapat dilaksanakan di sarana pelayanan kesehatan.
"Upaya di hulu yang dapat dilakukan, adalah upaya promosi kesehatan guna meningkatkan pengetahuan masyarakat dalam upaya pencegahan dan pengendalian HIV/AIDS, dengan menyasar masyarakat termasuk anak sekolah," ujar istri Camat Blahbatuh, I Wayan Gede Eka Putra itu.
Lebih lanjut dikatakannya, sebagai upaya pemberdayaan, sekolah tingkat SMP dan SMA dibentuk Kelompok Siswa Peduli AIDS & Narkoba (KSPAN) yang dapat membentengi generasi muda dari bahaya HIV/AIDS dan Narkoba.

Upaya pencegahan dilaksanakan dengan memperhatikan jalur-jalur transmisinya, seperti transmisi seksual, transmisi melalui alat suntik pada pengguna napza, dan transmisi melalui penularan dari ibu kepada anaknya.