Berita Gianyar
Sopir Angkot hingga Truk Antre Berjam-jam di SPBU Gianyar, Mengular hingga 500 Meter
Kelangkaan solar dan pertalite terjadi di sebagian besar SPBU di Bali. Sopir truk, angkot dan kendaraan yang mengandalkan BBM bersubsi harus antre
Penulis: I Wayan Eri Gunarta | Editor: Ida Ayu Suryantini Putri
TRIBUN-BALI.COM, GIANYAR - Kelangkaan solar dan pertalite yang terjadi di sebagian besar SPBU di Bali, menyebabkan sopir truk, angkot dan kendaraan yang mengandalkan BBM bersubsidi 'menangis'.
Sebab mereka kehilangan banyak jam kerja akibat harus mengantre berjam-jam di SPBU yang masih melayani solar dan pertalite.
Seperti pada Selasa 6 Desember 2022, salah satu SPBU yang memiliki stok BBM bersubsidi adalah SPBU Semabaung, Kecamatan Blahbatuh, Gianyar, Bali.
Baca juga: BBM Jenis Pertalite Langka, SPBU di Gianyar dan Denpasar Dipadati Antrean
Di mana SPBU yang berada di jalur truk dari Klungkung menuju Badung ini, Selasa siang tersebut terpantau padat.
Bahkan antrean kendaraan roda empat mengular hampir 500 meter.
Aparat kepolisian Polsek Blahbatuh termasuk Bhabinkamtibmas setempat sampai berjaga-jaga di SPBU.
Keberadaan aparat ini selain mengantisipasi kemacetan juga menjaga agar situasi kondusif.
Sebab di bawah cuaca panas terik, dengan kondisi sopir yang mengantre berjam-jam, sewaktu-waktu hal tak diinginkan bisa saja terjadi.
Baca juga: Antrean BBM Pertalite & Solar Mengular, Pertamina Sebut Telah Distribusi Sesuai Kuota dari BPH Migas
Sutoyo, seorang sopir pengangkut material bangunan saat ditemui di sana, ia telah mengantre selama tiga jam.
Iapun terpaksa rela menunggu berjam-jam dalam suasana panas, karena tak mau kendaraannya kehabisan BBM di jalan.
Sebab sejak kemarin, ia telah kesulitan mendapatkan solar.
"Ini saya mau ke Canggu bawa pasir. Sudah tiga jam di sini. Yah terpaksa lama, karena tinggal satu kotak. Kebetulan di sini ( SPBU Semabaung) ada solar. Kemarin dari Canggu, delapan SPBU saya masuki gak ada solarnya," ujarnya.
Sopir lainnya, Wayan Kariana tak habis pikir, kenapa kondisi seperti ini sering terjadi.
Baca juga: Aktivitas SPBU di Jembrana Berjalan Normal, Tak Ada Penumpukan Kendaraan Jelang Kenaikan BBM
Dia pun menegaskan bahwa kondisi ini akan sangat menghambat perputaran ekonomi.