Berita Gianyar

GANGGU Lalu Lintas, Bupati Gianyar Evaluasi Pohon Perindang Jalan Agar Tak Berbahaya Bagi Pengendara

Seiring bertambahnya mobilitas kendaraan di Kabupaten Gianyar, membuat fungsi pohon perindang jalan bergeser.

Tribun Bali/I Wayan Eri Gunarta
EVALUASI POHON - Pohon perindang di Jalan Raya Bedulu, Blahbatuh, Gianyar, Bali, Senin (27/10). 

TRIBUN-BALI.COM - Seiring bertambahnya mobilitas kendaraan di Kabupaten Gianyar, membuat fungsi pohon perindang jalan bergeser. Dulu, pohon ini dirawat dengan baik, bahkan ada Peraturan Daerah (Perda) yang mengatur agar pohon tidak ditebang. 

Namun saat ini, keberadaannya di beberapa ruas jalan dinilai mengganggu bahkan menjadi ancaman. Sebab, banyak pohon perindang yang telah tumbuh besar mempersempit jalan, merusak aspal dan menimbulkan bencana saat musim hujan. 

Menyikapi hal tersebut, Bupati Gianyar, I Made Mahayastra pun menegaskan di Gianyar tidak lagi ada program penanaman pohon perindang di ruas jalan. Justru pihaknya akan melakukan penebangan pohon-pohon perindang yang menganggu kelancaran lalu lintas. 

Baca juga: PEMKOT Denpasar Terapkan PBB-P2 0 Persen ke Lahan Pertanian Produktif, Sawah Ekowisata, Sawah Murni!

Baca juga: PELAKU Lebih dari 1 Orang, Hasil Autopsi Mandor Sempat Dibekap, Meninggal karena Luka Iris di Leher 

Hal tersebut dikatakan politikus PDIP asal Payangan itu, saat menjawab pertanyaan prajuru Banjar Petulu Kaler, Desa Petulu, Kecamatan Ubud. Di mana saat itu prajuru meminta bibit pohon untuk ditanam di pinggir jalan kawasan setempat. 

"Kalau ditanam di telajakan rumah kami siap, berapa pun jumlah pohon yang diminta. Namun untuk di ruas jalan, di Gianyar tidak ada lagi penanaman pohon di ruas jalan, malahan sekarang kami akan menebang-nebang, jalan harus steril," ujarnya, Sabtu (25/10). 

Mahayastra mengatakan, penebangan pohon perindang yang dinilai menganggu dan membahayakan akan dilakukan di semua kecamatan di Kabupaten Gianyar. "Penebangan di semua tempat, khususnya kawasan yang di sampingnya sudah hijau, kita tebang," ujarnya.

Rencana evaluasi terhadap pohon perindang ini pun banyak didukung oleh pengendara, terutama kendaraan roda empat. Sebab banyak pohon perindang yang menjorok ke tengah jalan, mempersempit ruang lintas. Belum lagi saat musim hujan, keberadaannya membuat resah masyarakat, karena sewaktu-waktu bisa tumbang. 

"Saya sebagai sopir sangat mendukung, karena selama ini pohon perindang mempersempit jalan. Namun kalau bisa jangan semua, hanya pohon yang menggunakan lalu lintas saja," ujar Wayan Karna, warga Gianyar. (weg)

 

Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved