Berita Gianyar
Evaluasi Proyek, Bupati Mahayastra Bentuk Satgas Pembersih Dan Pemantau Jalan Rusak Di Gianyar Bali
Mahayastra meminta PUPR agar membentuk Satgas yang bertugas melakukan pembersihan dan perawatan jalan.
Penulis: I Wayan Eri Gunarta | Editor: Putu Dewi Adi Damayanthi
TRIBUN-BALI.COM, GIANYAR - Bupati Gianyar, I Made Mahayastra bersama Sekda Gianyar, I Gusti Bagus Adi Widhya Utama dan Ketua DPRD Gianyar, I Ketut Sudarsana serta pejabat lainnya, berkeliling menggunakan sepeda motor di Kecamatan Ubud dan Tampaksiring, Sabtu 25 Oktober 2025 pagi.
Mahayastra mengecek proyek jalan yang saat ini tengah berlangsung.
Ditemani juga oleh Kepala Dinas PUPR Gianyar, Mahayastra memberikan sejumlah evaluasi.
Salah satunya adalah proyek-proyek jalan yang sudah selesai, namun sudah ditumbuhi oleh tanaman liar.
Baca juga: Perbaikan Jalan Raya Lukluk Bali Belum 100 Persen Selesai, Sudah Bisa Dilalui, Namun Belum di Aspal
Terkait hal ini, Mahayastra meminta PUPR agar membentuk Satgas yang bertugas melakukan pembersihan dan perawatan jalan.
Ia meminta agar dibuatkan kajian untuk membentuk satgas pembersihan jalan yang bertugas setiap hari, dengan target minimal 60 kilometer per bulan, dengan jumlah tujuh orang tenaga kerja per kawasan.
Satgas ini akan bertanggung jawab atas kebersihan jalan dan akan dikenakan sanksi jika gagal memenuhi target.
"Mereka juga bertugas melaporkan jika ada jalan rusak atau permasalahan jalan untuk ditindaklanjuti instansi terkait," ujar Mahayastra.
Dalam hal ini, Mahayastra meminta agar PUPR sesegera mungkin melakukan kajian kebutuhan anggaran untuk memenuhi kebutuhan alat dan sarana pendukung satgas ini.
Sebab ia menargetkan satgas ini sudah mulai bekerja pada 2 Januari 2026.
"Satgas ini dibutuhkan karena budaya gotong royong merawat jalan sudah hilang, dan masyarakat lebih suka protes daripada ikut serta dalam perawatan jalan," ujarnya.
Sejatinya selama ini, Gianyar memiliki tim pengawas untuk pekerjaan ini, yang mendapat anggaran mencapai Rp 700 juta per tahun.
Namun Mahayastra menilai tugas mereka tak terlihat, sehingga anggaran menjadi mubazir. Karena itu, Mahayastra meminta PUPR untuk meniadakan, dan lebih fokus pada Satgas pembersih ini.
"Apa hasil kerja pengawas ini selama ini, saya kira tidak ada. Saya menilai satgas ini lebih efektif," tegasnya.
Selain itu, Bupati Mahayastra juga menyoroti masalah konstruksi jalan yang masih banyak lemahnya, seperti fondasi miring yang kemudian dihotmix sehingga akan retak.

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.