Berita Gianyar
Evaluasi Proyek, Bupati Mahayastra Bentuk Satgas Pembersih Dan Pemantau Jalan Rusak Di Gianyar Bali
Mahayastra meminta PUPR agar membentuk Satgas yang bertugas melakukan pembersihan dan perawatan jalan.
Penulis: I Wayan Eri Gunarta | Editor: Putu Dewi Adi Damayanthi
Ia juga meminta agar senderan dibuat dari siklub, bukan batu, untuk mencegah praktik tidak etis yang dapat menyebabkan kerusakan jalan.
"Saya paling anti sama senderan dari batu, karena mudah dipermainkan rekanan. Dari luar terlihat kokoh, tapi di dalamnya kopong, dilindas kendaraan langsung jeblos. Sejak saya jadi Ketua DPRD Gianyar sudah melihat praktik nakal di sini, makanya setiap senderan menggunakan batu agar diganti menggunakan siklub. Jadi, senderan yang sekarang menggunakan batu, agar segera diganti menggunakan siklub," tegasnya.
Dalam monitoringnya di sejumlah desa, Mahayastra menemukan sejumlah fondasi bangunan yang berada di atas saluran drainase. Salah satunya di Desa Petulu, Ubud.
Mahayastra pun meminta agar rekanan membongkar bangunan tersebut. Beruntung, masyarakat pemilik bangunan menyetujui hal tersebut.
"Bangunan yang ada di atas trotoar dibongkar, agar tidak menyebabkan banjir yang juga malah akan merusak jalan. Beruntung masyarakat pemilik bangunan menyetujui, sehingga pembongkaran bisa dilakukan tanpa protes," tegasnya.
Evaluasi juga dilakukan pada pohon-pohon perindang jalan.
Evaluasi akan dilakukan pada semua pohon perindang di jalan di Kabupaten Gianyar, Bali.
Menurutnya, banyak pohon yang menonjol ke jalan, yang mengganggu kelancaran lalu lintas karena membuat jalur menjadi sempit.
"Akan ada banyak pohon perindang yang ditebang, terutama yang di kawasan tersebut sudah hijau. Ke depan, tidak ada lagi penanaman pohon di sisi jalan, pandangan jalan harus bersih agar laju kendaraan tidak terganggu. Dan, di tahun 2027 tidak ada lagi jalan rusak di Gianyar," tegasnya. (*)
Kumpulan Artikel Bali

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.