Berita Gianyar

Hasil Otopsi Mandor Proyek di Gianyar Keluar, Ditemukan 16 Luka Terpusat di Leher

Hasil Otopsi Mandor Proyek di Gianyar Keluar, Ditemukan 16 Luka Terpusat di Leher

Tribun Bali/Dwi S
Ilustrasi mayat - Lelah Urus Istri Yang Sakit, Sunardi Tega Bunuh Evi Di Denpasar Bali, Dibekap Bantal Saat Tidur 

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - RSUP Prof. Dr. IGNG Ngoerah menerima jenazah laki-laki usia 54 tahun berinisial WS atau korban meninggal akibat dibunuh di Gianyar.

Pihak instalasi kedokteran forensik menerima jenazah tersebut pada tanggal 25 Oktober 2025 sekira pukul 16.45 WITA dan langsung dilakukan pemeriksaan luar.

“Kemudian kita langsung melakukan pemeriksaan luar dan berdasarkan pemeriksaan dari Polres Gianyar kami melakukan otopsi pada hari ini pukul 10.25 WITA. Dari hasil pemeriksaan jenazah ini memang sudah menunjukkan tanda-tanda pembusukan yang disebabkan mungkin karena suhu yang panas dan juga lingkungan dimana jenazah itu ditemukan,” ujar Dokter Forensik RSUP Prof. Dr. IGNG Ngoerah, dokter Ida Bagus Putu Alit, Senin 27 Oktober 2025.

Baca juga: Lukisan Go Green Tapuparwa Dipamerkan di Event Internasional BGAAD - ISI Bali 

Ia menambahkan bahwa perkiraan waktu kematian dari WS adalah 24 sampai 36 jam sebelum dilakukan pemeriksaan awal pada Sabtu 25 Oktober 2025 pukul 16.45 WITA. 

Kita menemukan adanya kekerasan tumpul dan benda tajam. 

Baca juga: Hujan Seharian, Sejumlah Titik di Buleleng Diterpa Dampak Bencana

“Jadi ada 16 luka yang kita temukan dan terpusat lukanya di daerah bagian wajah dan juga leher. Kalau di daerah wajah sekitar mulut dan hidung itu ada luka-luka memar yang dari gambarannya sesuai dengan peristiwa pembekapan,” ungkap dr. Putu Alit. 

Sedangkan yang di leher itu adalah luka yang paling dalam dan luka tersebutlah yang menyebabkan terpotongnya saluran nafas bagian atas dan juga terpotongnya pembuluh darah besar di leher kiri dan kanan. 

 


“Dan luka tersebut sampai mengiris tulang leher yang nomor dua. Jadi sebab kematiannya memang karena kekerasan tajam yang ada pada leher tersebut,” tegasnya. 

 


Ia lebih lanjut menyampaikan jika dilihat dari pola-pola lukanya juga kita menemukan adanya luka-luka yang sesuai dengan di pegang, itu mengindikasikan bahwa pelakunya lebih dari satu orang. 

 


Dan di lihat dari luka yang ada di lehernya itu luka kekerasan tersebut minimal ada dua kali kekerasan yang ada di leher.

 


Dimana WS merupakan korban pembunuhan yang jasadnya ditemukan di sekitar lokasi pengerjaan proyek irigasi di Desa Pejeng dan ia merupakan seorang mandor.(*)

 

Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved