Bom di Bandung

UPDATE Kasus Bom Bunuh Diri di Polsek Astana Anyar, 18 Saksi Mulai Dipriksa, Dugaan Jaringan Teroris

Update terbaru kasus bom bunuh diri di polsek Astana Anyar kembali diperdalam  dengan memeriksa 18 saksi termasuk 3 keluarga terduga pelaku

ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi/agr/aww via Kompas.com
Anggota Brimob berjaga di kawasan Astanaanyar, Bandung, Jawa Barat, Rabu (7/12/2022). UPDATE Kasus Bom Bunuh Diri di Polsek Astana Anyar, 18 Saksi Mulai Dipriksa, Dugaan Jaringan Teroris 

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR – Update terbaru kasus bom bunuh diri di polsek Astana Anyar kembali diperdalam  dengan memeriksa 18 saksi termasuk 3 keluarga terduga pelaku.

Kasus bom bunuh diri yang terjadi di Polres Astana Anyar masih dilakukan penyelidikan mendalam demi menguak jaringan teroris yang berafiliasi dengan terduga pelaku.

Karopenmas Divisi Humas Polri Brigjen Pol Ahmad Ramadhan mengatakan, sudah ada 18 orang saksi yang diperiksa atas kejadian bom bunuh diri di Polsek Astana Anyar Bandung.

Adapun 18 orang tersebut terdiri dari 6 anggota Polsek Astana Anyar, 9 dari masyarakat, serta 3 keluarga pelaku.

Baca juga: Bom Bunuh Diri di Bandung, Wagub Cok Ace Sebut Masyarakat Bali Tak Perlu Risau, Ini Alasannya!

"Bila keluarga pelaku ini tidak ada keterlibatan tentu setelah pemeriksaan kita akan mengembalikan kepada keluarga," kata Ahmad Ramadhan dilansir dari Kompas TV, Kamis 8 Desember 2022.

Dalam peristiwa yang terjadi pada Rabu pagi itu 11 orang menjadi korban.

Sebanyak 10 orang merupakan anggota polisi dan satu orang warga sipil yang sedang melintas di sekitar lokasi kejadian. Sedangkan pelaku bom bunuh diri dipastikan tewas di lokasi.

"Nanti barang bukti secara lengkap akan disampaikan barang bukti sementara dikumpulkan oleh penyidik," lanjut dia.

Anggota Brimob berjaga di kawasan Astanaanyar, Bandung, Jawa Barat, Rabu 7 Desember 2022. Penjagaan ketat tersebut akibat adanya ledakan yang diduga bom bunuh diri di Kantor Polsek Astanaanyar, Kota Bandung.
Anggota Brimob berjaga di kawasan Astanaanyar, Bandung, Jawa Barat, Rabu 7 Desember 2022. Penjagaan ketat tersebut akibat adanya ledakan yang diduga bom bunuh diri di Kantor Polsek Astanaanyar, Kota Bandung. (ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi/agr/aww)

Terduga Teroris Berhasil Diungkap

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengatakan, pelaku bom bunuh diri di Mapolsek Astana Anyar, Bandung, Jawa Barat, bernama Agus Sujatno alias Agus Muslim.

Agus merupakan mantan narapidana kasus bom Cicendo, Jawa Barat, dan telah dihukum penjara selama empat tahun di Nusakambangan.  Agus kemudian bebas pada September 2021.

Baca juga: Pelaku Bom Bunuh Diri di Polsek Astana Anyar Gunakan Rumus Lama, Agus Muslim Anggota JAD

"Dari hasil pemeriksaan sidik jari dan juga kita lihat dan face recognition, identik pelaku Agus Sujatno atau Agus Muslim,”

“Yang bersangkutan pernah ditangkap atas kasus Bom Cicendo dan sempat dihukum empat tahun dan di bulan September-Oktober 2021 dia bebas," ujar Listyo di sekitar Mapolsek Astanaanyar, Rabu 7 Desember 2022.

Listyo mengatakan, Agus termasuk mantan napi yang sulit dilakukan deradikalisasi sehingga statusnya masih "merah".

"Yang bersangkutan ini sebelumnya ditahan di LP Nusakambangan. Artinya dalam tanda kutip masuk kelompok masih merah,”

“Maka proses deradikalisasi perlu teknik dan taktik berbeda karena yang bersangkutan masih susah diajak bicara, cenderung menghindar, walaupun sudah melaksanakan aktivitas," ujar Listyo. 

Perakit Bom Panci

Terduga teroris yang diketahui bernama Agus muslim pernah ditangkap saat peristiwa bom di Cicendo Kota Bandung pada 2017.

Saat itu, Agus Muslim sempat tercatat membuat bom panci yang digunakan dalam aski terror.

Setelah ditangkap, Agus Muslim sempat menjalani masa tahanan di Lapas Nusakambangan, Cilacap, Jawa Tengah.

"Yang bersangkutan dihukum empat tahun. Dan bulan September 2021, bebas," ungkap Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.

Baca juga: Pasca Tragedi Bom Bandung, Pelaku Pariwisata Bali Ketar-ketir Jelang Nataru 

Terafiliasi Jaringan Teroris JAD

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo juga menjelaskan bahwa terduga teroris ini juga terafiliasi dengan jaringan teroris.

Agus Muslim teridentifikasi berafiliasi dengan kelompok Jamaah Ansharut Daulah (JAD).

Listyo Sigit menjelaskan identifikasi itu diperoleh melalui pemeriksaan sidik jari dan pengenalan wajah (face recognition).

Kelompok JAD yang diikuti Agus Muslim, tambahnya, berbasis di Bandung, Jawa Barat.

Oleh karena itu, Listyo memerintahkan timnya untuk mendalami dan mencari orang-orang atau kelompok yang diduga terafiliasi dengan kelompok Agus tersebut.

"Seluruh tim satgas sudah diperintahkan bergerak," ujar Listyo. (*)

 

Sebagian artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Polisi Periksa 3 Anggota Keluarga Pelaku Bom Bunuh Diri Polsek Astana Anyar Bandung

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved