Serba Serbi

Pemujaan Dewa Sangkara, Tumpek Wariga Penanda 25 Hari Mendatang Galungan, Begini Pelaksanaannya

Tumpek Wariga atau Tumpek Pengatag, merupakan hari suci pemujaan kepada Dewa Sangkara atau Dewa penguasa kesuburan semua pepohonan dan tumbuhan

Tribun Bali/Putu Supartika
Ilustrasi sembahyang - Pemujaan Dewa Sangkara, Tumpek Wariga Penanda 25 Hari Mendatang Galungan, Begini Pelaksanaannya 

Menurut Kelihan Penggak Men Mersi, Kadek Wahyudita, dahulu biasanya tumbuhan yang diupacarai adalah tumbuh-tumbuhan seperti kelapa dan tumbuhan buah-buahan.

Tumbuh-tumbuhan ini biasanya tumbuh di pekarangan atau tegalan masyarakat.

"Akan tetapi kini seiring dengan laju perkembangan zaman, khususnya di kota, masyarakat tidak lagi memiliki teba, sehingga sangat jarang dijumpai pohon berbuah yang diupacarai pada saat tumpek bubuh. Dampaknya tumpek bubuh secara perlahan mulai tidak dipahami maknanya oleh generasi kekinian," katanya.

Namun menurutnya dengan konsep tanaman buah dalam pot (tabulapot) masyarakat bisa memanfaatkan pekarangannya yang tidak terlalu luas untuk menanam tanaman buah.

Dengan demikian masyarakat juga bisa melaksanakan perayaan Tumpek Wariga di perkotaan walaupun tidak memiliki tegalan.(*).

Kumpulan Artikel Bali

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved