Berita Badung

PHRI Badung Harap Ledakan Bom dan RUU Tak Pengaruhi Kunjungan Wisatawan di Akhir Tahun

Kunjungan wisatawan ke Badung diharapkan tidak berpengaruh terhadap ledakan bom yang terjadi di Bandung dan penetapan UU KUHP beberapa waktu lalu.

TB/Istimewa
PHRI kabupaten Badung IGN Rai Suryawijaya - PHRI Badung Harap Ledakan Bom dan RUU Tak Pengaruhi Kunjungan Wisatawan di Akhir Tahun 

TRIBUN-BALI.COM, BADUNG – Kunjungan wisatawan ke Badung diharapkan tidak berpengaruh terhadap ledakan bom yang terjadi di Bandung dan penetapan UU KUHP beberapa waktu lalu.

Harapannya, pariwisata semakin pulih setelah suksesnya dilaksanakan G20 di Bali.

Momen Natal dan tahun baru kali ini diharapkan mampu mendongkrak kunjungan wisatawan.

Kendati demikian jumlah kunjungan wisatawan ke Bali masih belum terlihat membludak.

Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Badung, IGN Rai Suryawijaya yang dikonfirmasi Minggu 11 Desember 2022 mengatakan bahwa pihaknya sangat berharap kunjungan wisatawan di akhir tahun meningkat.

Baca juga: Bupati Giri Prasta Lanjutkan Program Badung Berbagi Untuk Bali, Terima Audiensi Tokoh Masyarakat

Meski saat ini pariwisata terlihat terombang-ambing akibat adanya bom dan RUU.

“Kita sangat berharap kunjungan meningkat di akhir tahun yakni pada Natal dan tahun baru,” ujarnya.

Pihaknya juga berharap, Natal dan tahun baru menjadi momen kunjungan wisatawan ke Bali khususnya Badung. Bahkan pihaknya berharap kunjungan bisa di angka 15 ribu dalam sehari.

“Saat ini kunjungan wisatawan untuk mancanegara sudah mencapai 11 ribu dalam sehari. Sehingga kita sangat berharap kunjungan mencapai 15 ribu bahkan lebih,” jelasnya.

Baca juga: PHRI Badung Akui Ada Kekhawatiran Wisatawan Batal ke Bali karena KUHP Perzinahan

Lebih lanjut pihaknya mengatakan untuk memastikan pariwisata di Bali tidak terpengaruh dengan adanya isu tersebut, pihaknya mengaku pariwisata Bali akan melakukan pengamanan.

Pihaknya meyakini, aparat kepolisian dan instansi terkait juga akan melakukan pengamanan dengan ketat.

“Kita pastikan wisatawan yang datang ke Bali aman. Selebihnya pelaksanaan G20 juga sudah sukses dilaksanakan di Bali,” tegasnya.

Kendati demikian Suryawijaya mengakui untuk jumlah kunjungan wisatawan domestik jumlahnya juga sama dengan internasional yakni di angka 11-13 ribu dalam sehari.

“Sekarang beberapa penerbangan juga sudah dibuka ke beberapa daerah. Kita berharap semakin banyaknya rute penerbangan juga mempengaruhi kunjungan wisatawan,” imbuhnya.

Namun ia tidak memungkiri jika ada kekhawatiran akan wisatawan setelah ditetapkan  UU RUU tersebut.

Baca juga: Sekda Badung Hadiri Karya Melaspas Balai Banjar & Mupuk Pedagingan di Pura Melanting Banjar Ketogan

Pihaknya berharap wisatawan tahu dan tidak akan berpengaruh dengan hal tersebut, karena merupakan delik aduan.

Seperti diketahui, setelah ditetapkannya RUU KUHP sebagai UU KUHP memang ada kekhawatiran wisatawan datang ke Bali.

Bahkan kabarnya, beberapa turis Australia batal ke Bali dan juga ribuan penerbangan Perth ke Bali telah dibatalkan.

PHRI kabupaten Badung pun mengakui pasti ada kekhawatiran akan hal tersebut.

Baca juga: Terungkap Identitas Mayat yang Ditemukan di Bendungan Panglan Badung, Diduga Korban Laka Lantas

Kendati demikian pihaknya mengaku perlu dilakukan sosialisasi terkait UU KUHP yang di dalamnya berisikan Pasal 415 tentang perzinahan dan UU KUHP Pasal 416 tentang hidup bersama sebagai suami-istri di luar perkawinan atau kohabitasi (kumpul kebo).

"Kekhawatiran pasti ada, nah itu sebabnya kita harus memberikan informasi yang jelas. Sehingga wisatawan yang datang ke Indonesia tau apa maksud UU yang kita buat," ujarnya Ketua PHRI Badung, IGN Rai Suryawijaya sebelumnya. (*)

 

 

Berita lainnya di Berita Badung

 

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved