Pilpres 2024
Ganjar Pranowo Kembali Jemput Puan Maharani, Pengamat: Kesolidan Partai Jauh Lebih Penting
Ganjar Pranowo terlihat kembali jemput Puan Maharani usai sebelumnya diisukan sempat renggang akibat pencalonan presiden untuk Pilpres 2024
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR – Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo terlihat kembali jemput Puan Maharani usai sebelumnya diisukan sempat renggang akibat pencalonan presiden untuk Pilpres 2024.
Ganjar Pranowo kembali menunjukan kedekatannya dengan Puan Maharani usai sebelumnya Ganjar sempat menjemput putrid dar ketua umum PDI-P tersebut.
Kedekatan ini membuat semua isu yang sempat mengemuka soal keretakan hubungan Ganjar Pranowo dan Puan Maharani dianggap hanya isapan jempol semata.
Dualisme kader sempat muncul dalam tubuh PDI-P setelah adanya kader yang mendukung Puan Maharani untuk menjadi calon presiden dengan membuat Dewan Kolonel.
Baca juga: Dominasi Capres 2024 dalam Hasil Survey Litbang Kompas: Ganjar Pranowo, Prabowo & Anies Baswedan
Dalam catatan Kompas.com, Ganjar tampak dua kali menunjukkan kemesraan. Dia tampak dua kali menjemput Puan di Bandara Adi Sumarmo, Boyolali, Jawa Tengah.
Pertama, ketika keduanya menghadiri Munas Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) XVII di Hotel Alila, Solo, 21 November 2022.
Kedua, ketika Ganjar menjemput Puan di Bandara Soemarmo yang akan menghadiri sesi malam tasyakuran pernikahan putra bungsu Presiden Joko Widodo, Kaesang Pangarep, Minggu (11/12/2022).
Ganjar Pranowo mengatakan dirinya dan Puan Maharani tidak memiliki persoalan apapun terkait pribadi maupun partai.
"(Terlihat mesra) berarti kan sudah ketahuan, saya sama Mbak Puan enggak ada persoalan," kata Ganjar saat pembukaan Musyawarah Nasional (Munas) Majelis Tinggi Agama Khonghucu (Matakin), di Hotel Novotel Solo, 25 November 2022.
Hubungan keduanya sempat diisukan berjarak. Beberapa kali, Puan menghadiri acara PDI-P di Jawa Tengah tanpa mengundang Ganjar.
Baca juga: Ratusan Ribu Guru Honorer Diangkat Jadi PPPK, Ganjar Pranowo : Para Guru Tak Usah Khawatirkan Nasib
Medio Mei 2021, Ganjar tak diundang di acara HUT PDI-P ke-48 yang digelar di Pantai Marhaen Semarang.
Lalu, Ganjar juga tak diundang dalam acara halalbihalal DPD PDI-P, pada 7 Mei 2022.
Berlanjut, Ganjar juga tak diundang dalam agenda konsolidasi PDI-P untuk pemenangan Pemilu 2024 Provinsi Jawa Tengah yang digelar di Semarang pada 18 September 2022.
Hubungan keduanya berjarak karena dianggap memiliki potensi besar untuk menjadi calon presiden (capres) PDI-P.
Bahkan, keduanya juga punya pendukung masing-masing. Puan didukung oleh sejumlah kader elit PDI-P yang menamakan diri Dewan Kolonel.
Sedangkan Ganjar didukung oleh para relawannya yang menamakan diri sebagai Dewan Kopral. Akan tetapi, DPP PDI-P telah mengambil sikap terkait hal ini pada Oktober.
Empat anggota Dewan Kolonel mendapatkan peringatan keras dan terakhir karena dianggap melakukan manuver politik dengan mendukung Puan.
Baca juga: Survei Indikator Unggulkan Ganjar Pranowo, Anies Baswedan Diprediksi Curi Suara Elektoral Prabowo
Keempatnya adalah Trimedya Panjaitan, Johan Budi, Masinton Pasaribu,dan Hendrawan Supratikno.
Begitu pun Ganjar yang diberi peringatan lisan karena dianggap sempat menyampaikan kesiapannya untuk menjadi capres.
Sebab, keputusan pencapresan merupakan kewenangan Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri.
Soliditas partai lebih penting Direktur Lembaga Kajian Politik Nusakom Pratama Ari Junaedi menilai kemesraan Ganjar dan Puan menunjukkan keduanya mengutamakan soliditas partai ketimbang kepentingannya sendiri.
“Kesolidan berpartai jauh lebih penting dari pada mengedepankan ego masing-masing. Kekompakan internal jauh lebih penting dari pada urusan politik,” ungkap Ari pada Kompas.com, Senin (12/12/2022).
Ia pun menduga hal itu dilakukan atas arahan Megawati. Sebab, kedekatan Ganjar dan Puan bakal membawa keuntungan untuk PDI-P.
“Semakin berpengaruh pada citra publik terhadap PDI-P, maupun masing-masing. Semuanya tentu atas arahan Megawati,” jelasnya.
Ari mengatakan, PDI-P tengah menunjukkan narasi politik tata krama. Sebab, Ganjar punya utang budi karena pernah dibantu Puan memenangi kursi gubernur dalam Pilgub Jateng 2013.
“Kedekatan itu tak terlepas dari etika dan tata krama baik sebagai kader terhadap senior partai atau terhadap sosok yang berjasa terhadap karir politik Ganjar,” pungkasnya.
Dengan kedekatan yang Ganjar Pranowo dan Puan Maharani tunjukan, bukan tidak mungkin kalau PDI-P akan memberikan lampu hijau bagi Gubernur Jawa Tengah tersebut untuk melenggang ke Pilpres 2024. (*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Kali Kedua Ganjar Jemput Puan, Pengamat: Tunjukkan Politik Tata Krama