Berita Jembrana

MDA Jembrana Minta Pemerintah Segera Bentuk Pengelola Krematorium, Tapi Adat Bali Tetap Terjaga!

Ketua Majelis Desa Adat (MDA) Kabupaten Jembrana, I Nengah Subagia, menekankan agar pelaksanaan di Krematorium Bahagia Jembrana dikelola dengan baik.

Pixabay
Ketua Majelis Desa Adat (MDA) Kabupaten Jembrana, I Nengah Subagia, menekankan agar pelaksanaan di Krematorium Bahagia Jembrana dikelola dengan baik. Pemerintah diharapkan hadir untuk merumuskan, siapa pengelolanya nanti. Di sisi lain, keberadaan tempat kremasi di Gumi Makepung ini diharapkan tidak menghilangkan roh dari adat dan budaya Bali warisan leluhur.  

TRIBUN-BALI.COM -  Ketua Majelis Desa Adat (MDA) Kabupaten Jembrana, I Nengah Subagia, menekankan agar pelaksanaan di Krematorium Bahagia Jembrana dikelola dengan baik.

Pemerintah diharapkan hadir untuk merumuskan, siapa pengelolanya nanti.

Di sisi lain, keberadaan tempat kremasi di Gumi Makepung ini diharapkan tidak menghilangkan roh dari adat dan budaya Bali warisan leluhur. 

Baca juga: Krematorium Bahagia Jembrana Diresmikan, Bisa Layani 8 Prosesi Kremasi Sehari

Baca juga: RSUP Prof Ngoerah Kremasi 14 Jenazah Terlantar, Didominasi Orok Bayi

Ketua Majelis Desa Adat (MDA) Kabupaten Jembrana, I Nengah Subagia, menekankan agar pelaksanaan di Krematorium Bahagia Jembrana dikelola dengan baik.

Pemerintah diharapkan hadir untuk merumuskan, siapa pengelolanya nanti.

Di sisi lain, keberadaan tempat kremasi di Gumi Makepung ini diharapkan tidak menghilangkan roh dari adat dan budaya Bali warisan leluhur. 
Ilustrasi - Ketua Majelis Desa Adat (MDA) Kabupaten Jembrana, I Nengah Subagia, menekankan agar pelaksanaan di Krematorium Bahagia Jembrana dikelola dengan baik. Pemerintah diharapkan hadir untuk merumuskan, siapa pengelolanya nanti. Di sisi lain, keberadaan tempat kremasi di Gumi Makepung ini diharapkan tidak menghilangkan roh dari adat dan budaya Bali warisan leluhur.  (TRIBUN BALI/I PUTU SUPARTIKA)

"Agar tidak menghilangkan roh adat dan budaya di Bali sendiri.

Hemat kami di MDA, bagaimana pemerintah agar menegaskan program pemanfaatan atau pengelolaannya.

Mungkin desa adat bersangkutan," kata Nengah Subagia saat dikonfirmasi, Rabu 14 Desember 2022.

Menurutnya, pihaknya tetap mendukung fungsi dan manfaat dari program pemerintah.

Karena tujuannya ini, untuk membantu umat dan memudahkan prosesinya.

Selain itu, kata dia, selain membantu umat, juga bisa memberdayakan masyarakat setempat.

Sehingga, ada manfaat dari perekonomian di sekitar desa tersebut.

Ketua Majelis Desa Adat (MDA) Kabupaten Jembrana, I Nengah Subagia, menekankan agar pelaksanaan di Krematorium Bahagia Jembrana dikelola dengan baik.

Pemerintah diharapkan hadir untuk merumuskan, siapa pengelolanya nanti.

Di sisi lain, keberadaan tempat kremasi di Gumi Makepung ini diharapkan tidak menghilangkan roh dari adat dan budaya Bali warisan leluhur. 
Ilustrsai - Ketua Majelis Desa Adat (MDA) Kabupaten Jembrana, I Nengah Subagia, menekankan agar pelaksanaan di Krematorium Bahagia Jembrana dikelola dengan baik. Pemerintah diharapkan hadir untuk merumuskan, siapa pengelolanya nanti. Di sisi lain, keberadaan tempat kremasi di Gumi Makepung ini diharapkan tidak menghilangkan roh dari adat dan budaya Bali warisan leluhur.  (TRIBUN SUMSEL/EDO PRAMADI)

"Artinya diberdayakan lah semua, termasuk warga setempat," ujarnya.

Disinggung mengenai ada rencana krematorium tersebut, akan diplot menjadi tempat wisata tematik.

Subagia mengaku sangat masuk akal.

Sebab, selain menjadi tempat kegiatan upacara, satu sisi juga bisa dimanfaatkan sebagai tempat pariwisata.

"Apalagi tempatnya strategis.

Halaman
12
Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved