Gempa Bali
Gempa Mengguncang Bali, Pengamat Gempa Astyka: Perlu Memperhatikan Bangunan Tahan Gempa
pengamat gempa bumi, Dr. Astyka Pamumpuni, S.T., M.T, bangunan tradisional umumnya lebih tahan terhadap gempa bumi.
Penulis: Ida Bagus Putu Mahendra | Editor: Putu Dewi Adi Damayanthi
Di akhir, ia menjelaskan, gempa bumi umumnya diikuti oleh gempa susulan setelah gempa utama.
Namun, skala gempa susulan lebih kecil dari gempa utama.
Sebelumnya, gempa pertama dengan kekuatan 4,8 SR, disusul yang kedua dengan kekuatan 4,7 SR, dan terakhir yaitu 5,2 SR mengguncang Kabupaten Karangasem, Bali pada Selasa 13 Desember 2022.
Sekitar 9 bangunan, yang terdiri dari 8 rumah dan 1 balai masyarakat, mengalami kerusakan akibat gempa.
Plt Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari mengatakan, berdasarkan laporan BPBD Kabupaten Karangasem, warga di dua kecamatan, yakni Kecamatan Kubu dan Manggis merasakan guncangan keras.
Guncangan membuat warga panik hingga keluar rumah.
Kepanikan juga terpantau warga yang berada di RSUD Karangasem dan RS Balimed.
“Laporan sementara yang diterima Pusat Pengendalian Operasi BNPB disebutkan, 8 unit rumah dan 1 balai masyarakat mengalami kerusakan. Tim Reaksi Cepat BPBD Karangasem telah berada di lokasi untuk melakukan kaji cepat pasca gempa. Mereka juga berkoordinasi dengan pihak kecamatan untuk membantu pengecekan di lokasi,” kata Abdul Muhari.(*).
Kumpulan Artikel Gempa Bali