Berita Jembrana
Capaian Vaksinasi HPR Hanya 40 Persen, Kasus Rabies di Jembrana Naik 3 Kali Lipat
Kasus anjing positif rabies di Kabupaten Jembrana tahun 2022 melonjak tiga kali lipat dari tahun 2021 lalu.
Penulis: I Made Prasetia Aryawan | Editor: Ida Ayu Suryantini Putri
Secara umum, dari APBD Jembrana 2023 direncanakan mengalokasikan anggaran untuk 10.000 dosis vaksin rabies.
Jumlah tersebut nantinya akan ditambah dari pemberian pusat, dan sisa vaksin di tahun ini.
"Karena berbagai faktor tersebut kita sedikit kewalahan," ucapnya.
Dia mengakui, untuk 2023 pihaknya berharap tidak ada lagi pergeseran anggarann alias refocusing.
Sehingga, anggaran yang sudah diusulkan seperti vaksin dan operasional petugas lapangan bisa berjalan.
Baca juga: Walikota Jaya Negara Ngayah Nopeng Sekaligus Mendem Pedagingan Di Pura Desa Adat Sesetan
Selain bisa melaksanakan vaksinasi secara normal, juga dirangkai dengan memberikan edukasi kepada seluruh masyarakat.
Edukasi yang dimaksud adalah dengan memberikan pemahaman tentang penyakit rabies, cara penularan dan pencegahan.
"Jadi nanti kita berikan edukasi sampai ke sekolah-sekolah juga tahun depan. Kemudian mencoba dengan menyambangi wilayah wilayah dan membagikan brosur pencegahan rabies," jelasnya.
Dirinya juga mengimbau kepada seluruh masyarakat agar peduli terhadap lingkungan.
Ketika ada HPR yang mencurigakan, segera dilaporkan ke petugas berwenang agar ditangani.
Kemudian, ketika petugas menggelar vaksinasi massal dimohon kerjasamanya untuk membantu petugas.
Sebab, kasus di tahun ini sangat memberikan pukulan bagi Jembrana.
"Mari kita turunkan kasus secara bersama-sama. Kami mohon kerjasamanya dan mari menjaga HPR dari penyakit," imbaunya.
PMK Mereda, Loncat Lagi ke Vaksinasi Massal Rabies
Kepala Bidang Kesehatan Hewan-Kesehatan Masyarakat Veteriner (Keswan-Kesmavet) Dinas Pertanian dan Pangan Jembrana, I Wayan Widarsa menjelaskan, vaksinasi massal kembali diaktifkan karena beberapa bulan berselang kasus PMK mulai mereda.