Pilpres 2024
Partai NasDem Adakan Pertemuan dengan Andika Perkasa, Isu Jadi Wakil Anies Baswedan Makin Kuat
Partai NasDem akan mengadakan pertemuan dengan Jenderal TNI Andika Perkasa untuk menjajaki potensi dirinya untuk bergabung ke politik.
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR – Partai Nasional Demokrat (NasDem) akan mengadakan pertemuan dengan Jenderal TNI Andika Perkasa untuk menjajaki potensi dirinya untuk bergabung ke politik.
Partai NasDem mengakui kalau pihaknya memberikan posisi khusus bagi Andika Perkasa di tubuh partai sehingga isu menjadi wakil presiden untuk Anies Baswedan semakin kencang.
Namun hal ini belum bisa ditentukan mengingat ANdika Perkasa masih menjabat sebagai Panglima TNI dan baru akan pensiun pada awal Januari 2023 mendatang.
Melihat kesempatan ini, Partai besutan Surya Paloh tersebut mulai mendekati Andika Perkasa dan akan melakukan pertemuan pada awal tahun depan.
Baca juga: Survei SMRC: Anies Baswedan Tak Tingkatkan Elektabilitas NasDem, Ganjar Pranowo Masih Tertinggi
Hal tersebut diungkapkan langsung oleh Ketua DPP Partai Nasdem Willy Aditya yang mengatakan bahwa Andika memiliki tempat spesial di Partai NasDem.
"Pak Andika punya tempat spesial bagi kita dan tentu untuk berjuang di politik, karena Pak Andika sudah purna tugas dan itu lebih terbuka," kata Willy dilansir dari Kompas pada Rabu 21 Desember 2022.
Willy melanjutkan, Nasdem akan menindaklanjuti kesempatan tersebut. Caranya, dengan mengajak berkomunikasi Andika membahas perpolitikan pada awal tahun depan.
"Habis inilah, mungkin ya habis tahun baru lah nanti bagaimana obrol dengan Pak Andika," ucap Willy.
"Ya silaturahmi," tambah dia.
Namun demikian, Willy tak menjelaskan ketika ditanya kemungkinan pertemuan Nasdem dengan Andika itu terkait pencalonan presiden untuk Pemilu 2024.
Diketahui, Nasdem mencantumkan Andika sebagai satu dari tiga bakal capres berdasarkan hasil Rakernas 2022.
Ketika itu, Nasdem mengumumkan bakal capresnya yaitu mantan gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, dan Andika Perkasa.
Baca juga: PKS Tetap Dukung Anies Baswedan Walau Lanjutkan Program Warisan Jokowi, PKS: Kenapa Tidak?
Sebagai informasi, Jenderal Andika Perkasa telah resmi menyerahkan jabatannya sebagai Panglima TNI kepada Laksamana Yudo Margono, Selasa 20 Desember 2022 lalu.
Kendati sudah tak lagi menjabat sebagai Panglima TNI, Andika masih seorang perwira tinggi TNI aktif hingga akhir Desember 2022.
Elektabilitas Partai NasDem Menurun
Hasil survei Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) mencatat nilai elektabilitas Partai Nasional Demokrat (NasDem) masih belum meningkat.
Walaupun sudah mengusung Anies Baswedan jelang Pilpres 2024, namun elektabilitas Partai NasDem tampaknya masih belum terlihat meningkat bahkan cenderung menurun.
Partai NasDem mengalami penurunan elektabilitas dari hasil survei pada bulan lalu sehingga pengaruh Anies Baswedan tampaknya masih belum terlihat.
Sedangkan di sisi lain, Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo malah kembali mencatatkan namanya sebagai sosok dengan elektabilitas tertinggi.
Baca juga: Hasil Survey Capres 2024 Poltracking: Anies Unggul di 3 Provinsi, Ganjar Kuat di Jateng & Jatim
Direktur Riset SMRC Deni Irvani mengungkapkan Partai NasDem mengalami penurunan elektabilitas yang signifikan yang awalnya dari 4,8 menjadi 3,2 persen
"Ya, buahnya (deklarasi Anies) jelas belum terlihat. Kalau survei sebelumnya juga kita peroleh di atas 4 persen, sekarang di 3,2 persen," kata Deni Irvani dilansir dari Kompas.com.
Melihat angka penurunan, ia menilai, belum ada dampak signifikan dari pencalonan Anies kepada elektabilitas Nasdem.
Sebab, ia mengatakan bahwa efek atau dampak signifikan baru akan dirasakan Nasdem apabila terjadi kenaikan elektabilitas.
"Saya kira sejauh ini deklarasi itu belum punya dampak menaikan elektabilitas Nasdem secara signifikan," imbuh Deni.
Adapun dalam survei SMRC terkini, posisi Nasdem berada di posisi delapan. Elektabilitas Nasdem berada di bawah partai non parlemen yaitu Perindo.
Perindo mendapatkan elektabilitas sedikit lebih tinggi dari Nasdem, yaitu 4,6 persen.
Sementara itu, di bawah Nasdem ada Partai Persatuan Pembangunan (PPP) 2,9 persen dan Partai Amanat Nasional (PAN) 1,7 persen.
Perlu diketahui, survei ini dilaksanakan dengan wawancara tatap muka pada 3-11 Desember 2022. Total sampel responden yang diwawancarai secara valid ada 1.029 orang.
Adapun margin of error survei diperkirakan lebih kurang 3,1 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen.
Catatan Kompas.com, pada survei SMRC sebelumnya, Nasdem mendapatkan elektabilitas 4,8 persen. Elektabilitas Nasdem saat itu juga jauh menurun jika dibandingkan hasil Pemilu 2019.
"Karena (hasil pemilu) 2019 (Nasdem mendapatkan) 9,1 persen, sekarang 4,8 persen,”
“Itu artinya malah mengalami penurunan, belum ada tanda-tanda Nasdem menjadi lebih kuat dibanding 2019 hingga saat ini gitu ya. Setidaknya sampai saat ini," ucap Deni.
Kendati demikian, Deni menilai tak menutup kemungkinan bahwa Nasdem bisa mengubah keadaan kedepannya menjadi lebih baik.
Dia memperkirakan, Nasdem tetap bisa menaikkan dukungan pemilihnya, terkhusus pada masa-masa kampanye pemilu.(*)
Sebagian artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Nasdem Sebut Ada Tempat Spesial untuk Andika Perkasa, Setelah Tahun Baru Akan Silaturahmi