Berita Badung
Kasus DBD Badung Mulai Menurun, Sempat Tinggi di Bulan Mei Sampai 158 Kasus
Kasus DBD di Badung, kasus sempat tinggi pada bulan Mei 2022 lalu, sampai ditemukan 158 kasus
Penulis: I Komang Agus Aryanta | Editor: Putu Dewi Adi Damayanthi
TRIBUN-BALI.COM, MANGUPURA - Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Badung, Bali sudah mulai turun pasca mengalami peningkatan pada bulai Mei 2022 lalu sampai 158 kasus.
Kendati demikian kasus DBD tetap menjadi atensi pemerintah setempat dengan menurunkan tim jumantik.
Namun jika dilihat pada akhir bulan, kasus DBD menurun drastis, yakni terdapat 6 kasus pada bulan Desember sampai Rabu 21 Desember 2022.
Meski kasus menurun, namum masyarakat juga tetap diimbau waspada dan juga menerapkan pola hidup bersih.
Baca juga: Kasus DBD Meroket 2,5 Kali Lipat, Terbanyak di Kecamatan Negara dan Jembrana
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Badung, dr. Made Padma Puspita, mengakui kasus sempat tinggi pada bulan Mei 2022 lalu.
Ia mengaku dari grafik sampai ditemukan 158 kasus.
"Sempat tinggi, namun kini sudah cenderung menurun," kata Padma Puspita.
Berdasarkan data dari Diskes Badung, kasus DBD di Badung periode tahun 2022 di bulan Januari ada 89 kasus, pada bulan Februari cenderung menurun ada 52 kasus, kemudian pada Maret kembali merangkak ada 60 kasus.
Berlanjut pada bulan April naik lagi yakni ada 81 kasus, dan pada bulan Mei melonjak drastis terjadi 158 kasus.
Kendati sempat naik, kasus DBD mulai menurun pada bulan Juni yakni ada 134 kasus, bulan Juli terjadi 88 kasus, bulan Agustus 66 kasus, pada bulan September terjadi 42 kasus, dan pada bulan Oktober terjadi 27 kasus.
Namun pada bulan November kasus DBD kembali naik yakni sampai ada 47 kasus dan di bulan Desember sementara masih ada 6 kasus.
"Untuk bulan Desember masih berjalan. Mungkin nanti di akhir bulan kita tahu angka pastinya," jelasnya.
Namun sampai saat, pihaknya tetap melakukan antisipasi dengan melakukan fogging.
Pihaknya mengakui jika Dinas Kesehatan sendiri memiliki 645 orang tenaga jumantik, terdiri dari petugas jumantik lapangan 583 orang dan koordinator jumantik 62 orang.
"Untuk petugas jumantik kami maksimalkan sesuai tugas pokok dan fungsinya," bebernya.