Berita Gianyar
Ubud Kembali Macet, Warga Ubud: Dua Tahun Saya Menantikan Kemacetan Ini
Lalu lintas di kawasan pariwisata Ubud, Gianyar, Bali kembali padat merayap sejak beberap hari lalu.
Penulis: I Wayan Eri Gunarta | Editor: Ida Ayu Suryantini Putri
TRIBUN-BALI.COM, GIANYAR - Lalu lintas di kawasan pariwisata Ubud, Gianyar, Bali kembali padat merayap sejak beberap hari lalu.
Pemandangan wisatawan mancanegara bermotor pun kini sudah kembali nampak.
Meski durasi antrean lalu lintas ini cukup lama, namun kondisi tetap kondusif.
Hal tersebut tak terlepas dari dampak pandemi covid-19 kemarin, di mana ketika Ubud tak macet, ekonomi juga ikut macet.
Baca juga: DPRD Gianyar Minta Ungkap ke Publik, Soal Putus Kerjasama BPJS Kesehatan dengan RS Family Husada
Pantauan Tribun Bali, Minggu 25 Desember 2022, kemacetan terlihat di hampir setiap ruang jalan kampung turis ini.
Mulai dari kawasan Padangtegal, Jalan Monkey Forest terlebih lagi di jalan depan Puri Ubud menuju Jalan Raya Tjampuhan.
Kemacetan ini selain karena kunjungan wisatawan yang cukup besar, juga akibat jalan-jalan persipangan yang cukup sempit.
Baca juga: DPRD Gianyar Minta Ungkap ke Publik, Soal Putus Kerjasama BPJS Kesehatan dengan RS Family Husada
Namun beruntung, personel Polsek Ubud, yang dipimpin langsung oleh Kapolsek Ubud, Kompol I Gusti Ngurah Yudistira selalu standby di lokasi untuk mengurai agar laju kendaraan tidak 'terkunci'.
Ketut Simantara seorang warga Ubud mengatakan, melihat kemacetan tahun 2022 ini, tak seperti melihat kemacetan sebelum tahun 2020 atau sebelum pandemi Covid-19 melanda.
Di mana di tahun-tahun tersebut, ia selalu emosi ketika terjebak macet.
Baca juga: Ada Dua Dakwaan, Sidang Perdana Kasus Penjor Desa Taro Kelod Gianyar Digelar
"Tapi pandemi mengajarkan kita, kalau tidak macet, berarti ekonomi juga macet. Dua tahun saya menantikan kemacetan ini, akhirnya bisa kembali saya lihat. Walau macet, kami senang," ujar Simantara.
Kapolsek Ubud, Kompol I Gusti Ngurah Yudistira membenarkan bahwa situasi lalu lintas dalam perayaan Natal dan menjelang tahun baru ini, lalu lintas Ubud padat merayap.
Di mana kemacetan itu, murni dari aktivitas pariwisata yang menuju objek maupun akomodasi pariwisata di Ubud.
Baca juga: Ada Dua Dakwaan, Sidang Perdana Kasus Penjor Desa Taro Kelod Gianyar Digelar
"Ini memang murni kemacetan wisatawan yang berlibur. Jumlah tamu yang menginap di Ubud saat ini sangat banyak," kata mantan Kapolsek Gianyar itu.
Kompol Yudistira juga membenarkan bahwa pengguna lalu lintas saat ini telah belajar dari pandemi.
Yakni, kemacetan dilihat sebagai rezeki, bukan lagi dilihat sebagai masalah.
Baca juga: Peringati Saharsa Warsa Ditulisnya Prasasti Baturan, 1.000 Orang Tarikan Rejang Sutri di Gianyar
"Masyarakat justru menyukai kemacetan ini. Mereka tidak ada yang mengeluhkan macet, macet dan macet. Mungkin mereka sudah belajar dari pandemi, apalagi sudah 2 tahuh Ubud tidak macet yang membuat ekonomi juga sulit," ujarnya.
Meski demikian, Kompol Yudistira mengatakan, pihaknya tetap memberi atensi penuh pada kemacetan, dengan menurunkan semua anggota yang tidak sedang piket di mako.
Aparat ini disebar ke setiap persimpangan, objek wisata dan sebagainya.
Baca juga: Penghujung Tahun, Gianyar Meriahkan Alun-alun, Badung Pusatkan Perayaan di Pantai Kuta
"Kami juga akan berkoordinasi dengan Polres dan Dinas Perhubungan Gianyar agar dibantu dalam mengatur lalu lintas. Sebab personel kita terbatas," ujarnya.
Kata dia, Satpol PP Gianyar juga telah turun. Dimana mereka membantu menertibkan situasi, terutama dari gepeng yang mengganggu kenyamanan wisatawan.
"Satpol PP sudah dari kemarin malam kita ajak patroli mengamankan situasi," ujarnya. (*)
Berita lainnya di Berita Gianyar