Berita Bali

BMKG Catat Gempa Bumi Beruntun di Karangasem Capai 120 Kali, Ini Fakta Fenomena dan Mitigasinya!

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), mencatat gempa bumi yang terjadi di wilayah Karangasem, dengan rentang 13-20 Desember 2022.

Istimewa
Sebaran episenter rangkaian gempa bumi Karangasem Bali 13 Desember 2022 

Menurut dia, kekuatan guncangan gempa bumi tersebut dikarenakan sebagian besar batuannya didominasi oleh batuan rombakan gunung api muda, yang mengalami pelapukan sehingga bersifat lunak.

Akibatnya, ketika ada getaran yang merambat di wilayah ini maka akan mengalami amplifikasi atau penguatan getaran.

Oleh karena itu masyarakat diimbau untuk selalu siap dan siaga jika sewaktu-waktu terjadi gempa bumi.

Berdasarkan grafik terlihat bahwa hingga 20 Desember 2022, BBMKG Wilayah III Bali mencatat setidaknya sudah 120 kali gempa bumi susulan yang terjadi setelah gempabumi M 5.2 yang terjadi di Karangasem-Bali.

Adapun frekuensi gempa buminya semakin hari semakin menurun dengan kekuatan gempa bumi yang semakin mengecil.

Mengingat dinamika bumi yang begitu kompleks sehingga gempabumi belum bisa diprediksi hingga kini.

Sebaran episenter rangkaian gempa bumi Karangasem Bali 13 Desember 2022
Sebaran episenter rangkaian gempa bumi Karangasem Bali 13 Desember 2022 (Istimewa)

"Oleh karena itu diperlukan adanya sosialisasi serta simulasi, untuk menghadapi gempa bumi dan tsunami dalam rangka meminimalisir terjadinya kerugian dan jatuhnya korban jiwa," ujar dia.

Sebagai bentuk dukungan terhadap pemerintah untuk mewujudkan zero victim.

BMKG bekerja sama dengan BPBD setempat, kini sedang gencar-gencarnya melakukan kegiatan untuk membentuk komunitas masyarakat yang siap dan tanggap terhadap bencana alam.

Khususnya bencana alam gempa bumi dan tsunami.

Adapun kegiatan yang sudah berjalan adalah :

BMKG goes to school.

Kesiapsiagaan Bencana bagi Dunia Usaha Pariwisata.

Tsunami Drill.

"Selain memberikan edukasi kepada masyarakat, untuk tanggap terhadap bencana alam.

Masyarakat bersama pemda setempat juga diimbau, untuk membangun bangunan tahan gempa bumi guna meminimalisir adanya kerusakan dan korban jiwa," pungkas Dwi. (*)

 

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved