Darmawan Prasodjo dan Navigasinya Memimpin Transformasi Hijau Di Tubuh PLN

Darmawan Prasodjo pimpin transformasi hijau di tubuh PLN, bertransformasi mjadi perusahaan yang hijau dan adaptif menjawab tantangan perubahan zaman.

Editor: Putu Kartika Viktriani
Ist
Darmawan Prasodjo pimpin transformasi hijau di tubuh PLN, bertransformasi mjadi perusahaan yang hijau dan adaptif menjawab tantangan perubahan zaman. 

"PLN memiliki program-program inisiatif transisi energi yang mengkonsolidasi dukungan berbagai pihak. Baik entitas bisnis, lembaga pendanaan, yang didukung pemerintah untuk mencapai NZE 2060," tutur Darmawan.

Untuk menyukseskan transisi energi, PLN telah menandatangani 45 memorandum of understanding (MOU) dan letter of intent (LOI).

Dalam upaya menurunkan emisi, Darmawan juga ikut mengawal penyusunan Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) sampai dengan tahun 2030 yang menjadi RUPTL paling hijau sepanjang sejarah Indonesia.

Dalam RUPTL tersebut terdapat 50,6 persen pembangunan pembangkit yang berbasis pada Energi Baru Terbarukan (EBT).

Baca juga: Hari Operasi Pembangkit Terbaik Sepanjang Sejarah, PLN Pastikan Kelistrikan Jelang Tahun Baru Aman

Sesuai RUPTL ini, PLN juga menginisiasi penghapusan 13 GW PLTU dari perencanaan dan menambah kapasitas EBT hingga 20,9 GW tanpa menambah PLTU baru.  

PLN telah memetakan dan melakukan berbagai upaya extraordinary yang akan mereduksi emisi sebesar 98 juta Ton CO2 di tahun 2030.

Di bawah kepemimpinan Darmawan, PLN tidak hanya menjadikan transisi energi menjadi tantangan, tetapi juga menjadi peluang untuk menggerakan roda ekonomi masyarakat, salah satunya melalui co-firing

PLN sudah mulai mengimplementasikan program co-firing di puluhan pembangkit sejak 2021.

Melalui co-firing, PLN menggantikan konsumsi batubara dalam jumlah signifikan dengan bahan baku biomassa, hidrogen dan amonia.

Selain pengurangan emisi, implementasi co-firing ini sukses menggerakkan roda perekonomian masyarakat setempat dalam penyediaan bahan bakunya.

"Program co-firing ini sudah berhasil mengurangi emisi lebih dari 800 ribu ton CO2. Dalam prosesnya PLN memberdayakan masyarakat seperti BUMDes, Kelompok Tani, dan berbagai UMKM. Ini adalah komitmen PLN bertransisi energi sekaligus membangun ekosistem energi berbasis ekonomi kerakyatan," ucap Darmawan.

Selain itu, Darmawan juga memulai tata kelola baru limbah pembangkit dengan pemanfaatan Fly Ash and Bottom Ash (FABA) dari PLTU.

Potensi FABA dari seluruh PLTU PLN di Indonesia, sangat besar.

Sehingga selain mengurangi emisi, pemanfaatan FABA akan memunculkan berbagai usaha baru dan penyerapan tenaga kerja di masyarakat. 

"Menurunkan emisi gas rumah kaca, mendorong pemanfaatan limbah, dan menciptakan ekosistem ekonomi baru yang berbasis kerakyatan. FABA yang sebelumnya tak dimanfaatkan kini digunakan membangun jalan, jembatan, tempat ibadah, dan berbagai infrastruktur desa lainnya," imbuh Darmawan.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA
KOMENTAR

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved