Berita Bangli

Harga Cabai di Bangli Sentuh Rp100 Ribu Per Kilo, Pembeli: Minggu Lalu Masih Rp50 Ribu Per Kilo

Baru saja memasuki awal tahun 2023, harga cabai rawit merah di pasar tradisional Bangli melonjak naik.

Tribun Bali/Muhammad Fredey Mercury
Ni Wayan Wangi (baju biru) saat melayani pembeli cabai di lapaknya di Pasar Kidul, Bangli, Bali, Senin 2 Januari 2022. 

TRIBUN-BALI.COM, BANGLI - Baru saja memasuki awal tahun 2023, harga cabai rawit merah di pasar tradisional melonjak naik.

Kenaikan harga salah satu kebutuhan dapur ini karena seretnya pasokan dari luar Bali.


Hal tersebut diungkapkan pedagang di Pasar Kidul Bangli, Ni Wayan Wangi, Senin (2/1/2023).

Kata dia, naiknya harga cabai rawit merah diketahui sejak Minggu (1/1/2023).

Baca juga: Kecelakaan! Rem Blong Buat Sumari Panik Saat Turun di Jalur Penelokan Kintamani Bangli Bali

"Sebelumnya harga cabai Rp60 ribu per kilo, sejak kemarin sore harganya naik Rp40 ribu, sehingga saat ini sudah Rp100 ribu per kilo," ucapnya. 


Kata Wayan Wangi, naiknya harga cabai dipengaruhi kosongnya pengiriman dari luar Bali.

Kondisi ini akibat cuaca buruk, sehingga banyak petani mengalami gagal panen. Alhasil, pasokan cabai yang ada saat ini hanya mengandalkan produksi lokal Bali. 

Baca juga: Gubernur Bali Wayan Koster Resmikan Gedung RSU Bangli dan Dua Gedung Lainnya


"Selain karena kosong pengiriman dari jawa, naiknya harga cabai juga dipengaruhi tingginya permintaan cabai. Apalagi saat ini jelang hari raya Galungan dan Kuningan," ujarnya.


Melonjaknya harga cabai tentu dikeluhkan ibu-ibu rumah tangga, sebab cabai merupakan salah satu kebutuhan dapur yang wajib ada.

Seperti diungkapkan Anak Agung Rewati, wanita asal Puri Kanginan, Bangli mengatakan harga cabai terus naik sejak sepekan terakhir.

Baca juga: Lima Tahun Mangkrak, Sasana Budaya Giri Kesuma di Bangli, Bali Segera Diperbaiki Tahun 2023

"Minggu lalu setengah kilo harganya masih Rp28 ribu, sekarang sudah Rp50 ribu per setengah kilo," keluhnya.


Diakui memang harga cabai di awal tahun selalu naik akibat cuaca buruk. Sebagai ibu rumah tangga, AA Rewati kini menyiasati pembelian cabai, sehingga pengeluaran untuk kebutuhan dapur tidak membengkak.

"Karena harganya mahal, saya beli lebih dikit. Yang sebelumnya setengah kilo, sekarang kanggoin beli seperempat kilo saja," tandasnya. (*)

 

 

Berita lainnya di Berita Bangli

 

Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved