Berita Bali

Pengunjung Pantai Legian Bali Heboh, Buaya Panjang 3 Meter Berenang Dikira Gelondongan Kayu

penemuan seekor buaya dengan panjang sekitar 3 meter di Badung Bali, hebohkan warga sekitar

Pixabay
Ilustrasi buaya - Pengunjung Pantai Legian Bali Heboh, Buaya Panjang 3 Meter Berenang Dikira Gelondongan Kayu 

TRIBUN-BALI.COM, MANGUPURA - Pengunjung Pantai Padma Legian, Badung dihebohkan dengan penemuan seekor buaya dengan panjang sekitar 3 meter, Rabu 4 Januari 2023, sekitar pukul 15.00 Wita.

Penemuan seekor buaya tersebut berawal dari anggota Balawista yang sedang bertugas di Pantai Padma, Legian melihat benda hitam mengambang di terjang ombak.

Awalnya dikira gelondongan kayu, tetapi setelah didekati ternyata seekor buaya.

“Dengan peralatan seadanya, anggota Balawista Badung dibantu masyarakat sekitar lokasi kejadian segera menggiring buaya tersebut ke pinggir pantai dan berhasil diamankan,” tulis akun instagram @balawistabadung.

Anggota penolong Balawista Badung yang terlibat di antaranya Dewa Juliarta, Made Karlitos, Edy Sumarita, Wayan Swardana, Ketut Kumba, Mogik Byantara dan warga yang berada di pantai.

Baca juga: Dikira Gelondongan Kayu Mengambang, Balawista Badung Amankan Buaya di Pantai Legian, Bali

Alat yang digunakan untuk menggiring dan mengamankan buaya tersebut yakni tali plinti dan kayu.

Saat ini buaya tersebut sudah dievakuasi oleh pihak BKSDA Bali. Petugas dan Kepala BKSDA Bali pun dari informasi yang didapatkan langsung turun ke lokasi penemuan buaya tersebut.

Kepala BKSDA Bali, R Agus Budi mengatakan, buaya yang ditemukan ini jenisnya adalah buaya muara dan habitatnya biasa ada di Tahura Mangrove Ngurah Rai.

“Kemungkinan besar buayanya berasal dari sana (Tahura Mangrove Ngurah Rai) karena memang habitat aslinya di sana. Jenis kelamin buaya ini jantan dan panjang kurang lebih 2,9 meter,” ujar Agus Budi.

Ia menambahkan, buaya ini sudah berhasil ditangkap dan diamankan terlebih dahulu agar tidak membuat keresahan dan keributan di tempat wisata (Pantai Legian).

Setelah diamankan dan dievakuasi sementara di Kantor BKSDA Bali tahap awal adalah dilakukan eksaminasi kesehatannya karena terlihat ada bekas luka di bagian kepala buaya.

Dan nanti setelah eksaminasi lolos, bisa lakukan uji dan analisa apakah ini buaya yang dipelihara kemudian dilepaskan oleh pemiliknya atau memang ini buaya asli dari alam.

“Kita belum bisa pastikan (buaya peliharaan atau liar) nanti tiga atau empat hari ada hasilnya (analisa),” imbuh Agus Budi.

Dikatakannya, hingga saat ini di Tahura Mangrove Ngurah Rai buaya muara masih ada dan hidup di sana karena memang habitatnya.

Dan tidak masalah karena memang buaya muara yang ada di sana hidup dan habitatnya hanya di sekitar situ saja.

Halaman
12
Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved