Berita Klungkung
Berawal Suami Asam Lambung, Juliartini Kembangkan Minuman Lidah Buaya, Dijual 10 Rp Ribu
Lidah buaya (aloe vera) sejak lama dikenal sebagai tumbuhan yang memiliki banyak manfaat. Selain baik untuk rambut dan kulit, tumbuhan ini juga diya
Penulis: Eka Mita Suputra | Editor: Marianus Seran
TRIBUN BALI.COM, SEMARAPURA - Lidah buaya (aloe vera) sejak lama dikenal sebagai tumbuhan yang memiliki banyak manfaat.
Selain baik untuk rambut dan kulit, tumbuhan ini juga diyakini baik untuk mengontrol asam lambung .
Hal ini juga yang menginpirasi seorang warga asal Desa Timuhun, Kabupaten Klungkung, Ni Kadek Juliartini (37) untuk mengembangkan minuman herbal dari lidah buaya.
Ni Kadek Juliartini (37) sudah menempuh berbagai upaya demi kesembuhan sang suami, Gede Budiartawan (40) yang mengalami asam lambunh kronis.
Baca juga: 25 Ribu Warga Terdampak, Perumda TAB Tabanan Distribusikan 240 Ribu Liter Air Bersih Per Hari
Suaminya itu sudah 6 tahun mengeluh asam lambung.
Sang suami sudah berkali-kali berobat ke dokter, namun asam lambungnya masih sering kumat.
Ia lalu mencoba untik mencari informasi, terkait herbal yang cocok untuk mengontrol asam lambung di internet. Satu diantaranya yakni lidah buaya.
"Di internet ada informasi lidah buaya bagus untuk redakan sakit asam lambung. Namun suami saya tidak berani makan lidah buaya langsung karena pahit," ujar Juliartini belum lama ini.
Juliartini lalu berusaha kreatif, dengan berusaha melakukan percobaan mengolah lidah buaya agar tidak pahit.
Daging dari daun lidah buaya ia cuci sampai 3 kali, lalu direbus sampai 2 kali.
Termasuk dicampur air dan ditambah gula.
Sehingga daun lidah buaya itu menjadi minuman herbal yang layak dikonsumsi.
Baca juga: Dinkes Bangli Tinjau Pelaksanaan Larangan Penjualan Obat Sirup di Apotek
"Suami saya sebulan terapi minuman lidah buaya, dan kondisinya sekarang sudah baik," ungkapnya.
Ia lalu melihat peluang usaha dari minuman lidah buaya yang ia buat. Ia pun berusaha memasarkan minuman herbal yang ia buat dengan sistem pre order melalui media sosial.
"Bahkan ada yang memesan minuman ini untuk terapi diabetes"ungkapnya.
Saat ini Juliartini bahkan telah memiliki lahan lidah buaya seluas 4 are, yang ia gunakan untuk bahan baku minuman herbalnya.
Untuk satu botol minuman herbal lidah buaya 350 ml, ia jual dengan harga Rp10.000. (Eka Mita Suputra).
