Berita Badung
Badung Terima Ribuan Permohonan Jaringan Internet Gratis ke Rumah Warga, Sudah Pasang 1.834 Titik
Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Badung mencatat 1.834 titik sambungan internet di enam kecamatan.
Penulis: I Komang Agus Aryanta | Editor: Ida Ayu Suryantini Putri
TRIBUN-BALI.COM, BADUNG - Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Badung mencatat 1.834 titik sambungan internet di enam kecamatan.
Hal itu pun karena warga yang mengajukan pemanfaatan jaringan internet gratis di Kabupaten Badung untuk kebutuhan usaha dan sehari-hari semakin banyak.
Baca juga: Sambut Hari Raya Galungan Dengan Kader Golkar, Wakil Ketua I DPRD Badung Bagikan 11 Ton Daging Babi
Kadis Kominfo Badung, IGN Jaya Saputra saat dikonfirmasi Kamis 5 Januari 2023 tak menampik hal tersebut.
Pihaknya mengaku telah menerima ribuan lebih permohonan jaringan internet ke rumah-rumah warga.
"Jadi pemasangan internet yang dilakukan swadaya dari masyarakat atas persetujuan Diskominfo. Jadi mereka koordinasi ke kita untuk membagi jaringan internet yang kita berikan," kata Jaya Saputra.
Baca juga: Sekda Badung Adi Arnawa Hadiri Bagi-bagi 11 Ton Daging Babi Jelang Hari Raya Galungan
Pihaknya mengaku banyak rumah tangga yang telah memanfaatkan jaringan internet gratis.
Tidak menutup kemungkinan ini terus bertambah mengingat masyarakat sangat antusias.
"Jadi jaringan ini banyak manfaatnya. Bisa digunakan untuk siswa maupun UMK yang ada," ucapnya
Menurutnya, wilayah yang dominan memanfaatkan jaringan internet ke rumah-rumah adalah kecamatan Mengwi dan Abiansemal, yakni rata-rata mencapai 24 titik.
Baca juga: Sambut Hari Raya Galungan Dengan Kader Golkar, Wakil Ketua I DPRD Badung Bagikan 11 Ton Daging Babi
Sedangkan, kabupaten lainnya seperti Petang delapan titik, Kuta dua titik, Kuta Selatan satu titik.
"Hingga saat ini kita sudah ada 1.834 titik internet yang kita sambung ke rumah-rumah warga," tegasnya.
Kendati demikian tidak menutup kemungkinan banyak juga kecamatan yang sedikit memanfaatkan fasilitas internet gratis, karena memang sudah banyak layanan provider.
Diakui seperti Kecamatan Kuta Utara sudah banyak provider, terlebih daerah tersebut merupakan daerah pariwisata.
Baca juga: Sosok Kakek Asari, Jualan Kembang Api Keliling Badung Dengan Sepeda Gayung
"Di Kuta Utara banyak provider, sehingga masyarakat banyak pilihan," jelasnya.
Dikatakan, biaya yang dikeluarkan untuk membangun jaringan merupakan swasdaya masyarakat. Namun, ada beberapa desa yang telah mengganggarkan dalam APBDes.
"Karena ini swadaya yang kami layani yang memang membutuhkan untuk layanan dasar terutama desa atau banjar-banjar yang jauh dari pelayanan provider swasta," katanya.
Baca juga: Air Terjun Goa Gong di Desa Sulangai Petang Badung Masuk DTW, Sekda Harapkan Desa Berkembang
Terkait kuota yang diberikan setiap banjar kata Jaya Saputra mencapai 100 Mbps.
Kuota ini diprioritaskan untuk layanan pendidikan, kesehatan, dan pelayanan pemerintah lainnya.
Hal ini merupakan salah satu inovasi berupa menciptakan startup baru dan e-commerce dalam meningkatkan pertumbuhan perekonomian masyarakat.
"Sementara kuota masih rata-rata (100 Mbps), karena untuk layanan pendidikan, kesehatan dan pelayanan pemerintahan menjadi skala prioritas. Semoga ekonomi segera pulih, sehingga ke depan akan kami perhatikan (peningkatan kuota -red)," imbuhnya. (*)
Berita lainnya di Berita Badung
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.