Berita Gianyar

Dinas Kebudayaan Gianyar Keliling Kecamatan Minta Pemuda Ikut Lomba Ogoh-ogoh 2023

Dinas Kebudayaan Gianyar turun langsung ke masyarakat untuk mensosialisasikan lomba ogoh-ogoh yang akan digelar Pemprov Bali Pemprov Bali pada 2023.

Penulis: I Wayan Eri Gunarta | Editor: Putu Kartika Viktriani
Ist
Ilustrasi : Dinas Kebudayaan Gianyar turun langsung ke masyarakat untuk mensosialisasikan lomba ogoh-ogoh yang akan digelar Pemprov Bali Pemprov Bali pada 2023. 

TRUBUN-BALI.COM, GIANYAR - Konflik spikologis antara pemerintah dengan pemuda terkait pembuatan ogoh-ogoh serangkaian Hari Raya Nyepi akhirnya sirna, setelah semua pihak 'melupakan' pandemi covid-19.

Bahkan saat ini, Dinas Kebudayaan Gianyar turun langsung ke masyarakat untuk mensosialisasikan lomba ogoh-ogoh yang akan digelar Pemprov Bali pada tahun 2023 ini.

Diharapkan para pemuda di Gianyar ikut berpartisipasi. 

Kepala Dinas Kebudayaan Gianyar, I Gusti Agung Sri Widyawati, Senin 16 Januari 2023 mengatakan bahwa pihaknya berkeliling ke setiap kecamatan memberitahu Sekaa Taruna Teruni  (STT) agar berpartisipasi dalam lomba ogoh-ogoh Pemprov Bali.

Kata dia, ogoh-ogoh yang dilombakan merupakan ogoh-ogoh yang digarap saat ini, bukan ogoh-ogoh yang dibuat tahun-tahun sebelumnya.

Pendaftaran dilaksanakan mulai tanggal 5 sampai dengan 22 Februari 2023.

"Lomba ogoh-ogoh dipusatkan di provinsi. Tapi yang lolos ke provinsi, akan diseleksi dulu dari tingkat kecamatan lalu tingkat kabupaten," ujar Sri.

Sri mengatakan, untuk sosialisasi hari pertama, pihaknya akan menyambangi dua kecamatan sekaligus.

Yakni Ubud dan Payangan. Dalam sosialisasi itu, ia menyampaikan kriteria lomba.

Baca juga: Gubernur Bali, Wayan Koster Menggelar Lomba Ogoh-ogoh Tahun 2023

Yakni, ogoh-ogoh harus dibuat baru. Peserta saat melakukan pendaftaran minimal sudah mulai melakukan pengerjaan kerangka.

Sebab dalam persyaratan diwajibkan melampirkan dua buah foto pembuatan ogoh-ogoh

"Bisa berupa foto bahan dan proses pembuatan. Peserta juga harus menyiapkan narasi atau sinopsis ogoh-ogoh yang dibuat dalam bentuk Word atau Pdf maksimal 500 kata," kata Sri.

Terkait penilaian, kata dia, akan dilakukan di tempat alias tidak ada parade.

"Setiap kecamatan akan dipilih tiga ogoh-ogoh untuk mengikuti lomba tingkat Kabupaten/Kota,"  tandasnya.

Lebih lanjut dikatakan Sri, material ogoh-ogoh ini sangat diutamakan memakai bahan ramah lingkungan.

Tinggi ogoh-ogoh maksimal lima meter.

Ditekankan juga bahwa ogoh-ogoh yang dibuat, dilarang memasukan unsur SARA, politik dan pornogeafi.

Ogoh-ogoh boleh berwujud dewa atau raksasa. 

"Kami harap pemuda kita mengeluarkan karya terbaiknya. Sebab hadiahnya lumayan, terbesar Rp 50 juta dan terkecil Rp 25 juta," ungkapnya.

(*)

Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved