Berita Bangli
Retribusi Pariwisata di Bangli Bali pada Tahun 2023 Ditarget Naik Rp 8 Miliar
Retribusi pariwisata di Bangli dirancang naik di tahun 2023. Sesuai data yang dihimpun, kenaikan retribusi ditarget sebesar Rp 8 miliar.
Penulis: Muhammad Fredey Mercury | Editor: Putu Kartika Viktriani
TRIBUN-BALI.COM, BANGLI - Retribusi pariwisata di Bangli, Bali dirancang naik di tahun 2023.
Sesuai data yang dihimpun, kenaikan retribusi ditarget sebesar Rp 8 miliar.
Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Bangli, I Wayan Sugiarta saat dikonfirmasi pada Senin 16 Januari 2023 membenarkan hal tersebut.
Di mana pada tahun 2023 ini, retribusi pariwisata Bangli ditarget sebesar Rp 45 miliar lebih.
"Tahun 2022 targetnya Rp 37 miliar lebih. Jadi bisa dikatakan targetnya naik sebesar Rp 8 miliar," ungkapnya.
Dijelaskan dia, pada APBD Induk tahun 2022 retribusi sejatinya ditarget sebesar Rp 14 miliar.
Namun di pada APBD Perubahan, targetnya dinaikkan menjadi Rp 37 miliar lebih.
Peningkatan dikarenakan kondisi pariwisata di Bangli yang telah berangsur-angsur membaik pasca dihantam pandemi Covid-19.
"Dari target Rp 37 miliar itu yang terealisasi sebesar Rp 32 miliar lebih, atau sekitar 86 persen," ucapnya.
Baca juga: Dinas Kesehatan Bangli Rancang Pembangunan Laboratorium Khusus Pemeriksaan Penyakit Mudah Menular
Sugiarta lantas menjelaskan, target di tahun 2022 yang tidak terpenuhi karena belum semua Daya Tarik Wisata (DTW) di Bangli buka pada awal tahun, bahkan ada yang belum buka.
Misalnya DTW Pura Puncak Penulisan, Kintamani.
Begitupun dengan objek wisata yang sudah buka di awal tahun, diakui butuh waktu hingga pungutan retribusi bisa optimal.
Seperti DTW Kintamani yang sudah dibuka sejak Februari.
Kata mantan Kepala Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah ini, DTW Kintamani baru optimal memasuki pertengahan tahun.
"Termasuk di Penglipuran juga demikian. Karenanya dasar penghitungan peningkatan target ini kami gunakan data normal, yakni di pertengahan tahun. Dan kami optimis mampu memenuhi target tersebut, karena target itu mencakup 5 DTW di Bangli. Seperti DTW Penglipuran, DTW Kintamani, DTW Pura Kehen, DTW Pura Puncak Penulisan dan DTW Terunyan," tandasnya.
Sementara Bupati Bangli Sang Nyoman Sedana Arta mengatakan landainya pandemi Covid-19 disertai dengan pencabutan PPKM tentunya menjadi kabar baik.
Sebab segala kegiatan outdoor dan indoor sudah tidak dibatasi.
Hal ini berimbas pula pada kegiatan pariwisata di Bangli.
Baca juga: Dana Alokasi Khusus Bangli Tahun 2023 Turun 50 Persen Lebih
Terlebih ada kabar mengenai direct flight dari cina ke bali, dan negara-negara lainnya.
"Tentu ini merupakan angin segar. Dan saya yakin dengan perubahan infrastruktur yang sudah dilakukan, mudah-mudahan pariwisata di Bangli akan semakin bergeliat dan bangkit lagi," ucapnya.
Kembali bergeliatnya pariwisata di Bangli ditandai dengan mulai ramainya kunjungan ke sejumlah objek yang ada.
Seperti Penglipuran hingga Kintamani.
Tak terkecuali Alun-alun Kota Bangli yang diakuinya pada momentum Umanis Kuningan kemarin, mencapai ribuan pengunjung.
"Mudah-mudahan peningkatan kunjungan ke Bangli dan Kintamani tahun ini bisa mencapai 1 juta wisatwan. Bahkan saya harapkan lebih dari (jumlah) itu," harapnya. (mer)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.