Dewan Gianyar Iuran Belikan Kopling Saat Sidak ke Dinas Damkar Gianyar, Simak Beritanya!

TRIBUN-BALI.COM, GIANYAR - Komisi 1 DPRD Gianyar, Bali, melakukan sidak ke posko Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) Gianyar, Selasa 17 Januari 2023.

Suasana sidak tersebut pun cukup emosional.

Sebab terdapat banyak kekurangan yang ditemukan.

Bahkan terdapat satu armada Damkar yang koplingnya sudah aus.

Sehingga tak bisa berfungsi normal.

Karena itu, dewan yang hadir dalam sidak itupun, melakukan iuran untuk membelikan kopling.

Baca juga: DPRD Gianyar Minta Ungkap ke Publik, Soal Putus Kerjasama BPJS Kesehatan dengan RS Family Husada

Baca juga: DPRD Gianyar Bahas Pembentukan Badan Riset Gianyar, Tipe Badan Jadi Fokus Pembahasan

Sidak tersebut dipimpin langsung Ketua Komisi 1 DPRD Gianyar, Doktor I Nyoman Amerthayasa.

Bersama anggota, I Made Wardana, I Nyoman Alit Sutarya, I Gusti Ngurah Serana dan I Nyoman Kandel.

Dewan Gianyar, I Made Wardana, menjelaskan bahwa sidak tersebut dilakukan berdasarkan laporan masyarakat bahwa belakangan ini kinerja Damkar Gianyar tidak efektif.

Salah satunya saat pemadaman kebakaran, ada armada yang tidak bisa mengeluarkan air.

"Ternyata setelah kami datangi, kondisinya sangat memprihatinkan.

Banyak kendaraan rusak tidak bisa dipakai.

Ada yang tidak bisa menyemprot, ada juga yang tak bisa menyedot air di hidran.

Bahkan kami sampai iuran membelikan kopling, untuk satu unit Damkar agar bisa dipakai, karena ini menyangkut masyarakat umum," ujar pria yang karib disapa Dek War itu.

Dek War mengungkapkan, sidak tersebut dilakukan pukul 12.00 WITA atau saat masih jam kerja.

Namun saat itu, kepala seksi dan kepala bidang setempat sudah tidak ada di kantor.

"Tadi kasi dan kabid tidak ada. Masak kami sidak jam 12 dia tak ada," sebut Dek War.

Terkait hal tersebut, Dek War mengatakan pihaknya telah menjadwalkan pemanggilan Dinas Damkar Gianyar.

Pihaknya ingin meminta penjelasan lebih rinci.

Sebab selama ini di setiap dinas tentu memiliki dana perawatan.

"Kita ingin tahu, ke mana anggaran perawatan tersebut.

Kan aneh, kendaraan untuk menyelamatkan masyarakat tidak terurus seperti itu," ujarnya.

Dek War mengatakan, kondisi armada damkar seperti itu menyebabkan berbagai hal.

Mulai dari mempermalukan pemerintah, membahayakan masyarakat, dan bahaya bagi petugas Damkar sendiri, serta mempermalukan pimpinan, dalam hal ini Bupati Gianyar, Made Mahayastra.

"Harusnya yang seperti ini dibicarakan, jangan dibiarkan.

Sebab ini menyangkut banyak hal, apalagi Damkar itu kan untuk masyarakat, jika terjadi kebakaran agar peran petugas Damkar maksimal.

Bukan seperti sekarang, ada yang tidak bisa dipakai nyemprot," tegasnya. (*)