Berita Bali
Ibu-ibu di Denpasar Mengeluh, Pemprov Bali Naikkan Harga Gas Elpiji 3 Kg
Sri, ibu rumah tangga yang tinggal di Denpasar mengeluhkan terkait kenaikan harga gas elpiji 3 kg yang kini rata-rata di pengecer mulai dijual Rp20 rb
Penulis: Ni Luh Putu Wahyuni Sari | Editor: Ida Ayu Suryantini Putri
Pemerintah hanya men-tracing di mana ada dua HET itu adalah HET di pangkalan, dan sampai dengan di pangkalan adalah kewenangan pemerintah. Kemudian harga Rp 18 ribu adalah kondisi riil selama ini.
“Sehingga tidak ada yang namanya kenaikan syarat-syarat tambahan lainnya adalah pangkalan ini harus tersedia karena ini janjinya Hiswana Migas untuk menyediakan pangkalan di setiap kabupaten atau kota agar terakses oleh masyarakat,” ujarnya.
Baca juga: Termasuk Kenaikan Harga Gas Elpiji Nonsubsidi, Ini 4 Kebijakan yang Akan Diterapkan di 2022
Namun pihaknya belum melakukan sosialisasi, namun pihaknya sudah berkoordinasi dengan Kepala Biro Perekonomian dan dengan Hiswana Migas akan melakukan sosialisasi sekaligus melakukan pengecekan apa betul janji-janji Hiswana Migas sudah menyediakan gas elpiji sesuai dengan kuota-kuotanya.
Sementara dari sirkulasi pemerintah memang tidak bisa masuk ke ranah pengecer. Karena yang diatur pemerintah adalah pangkalan.
Sedangkan di pengecer sendiri juga sifatnya dinamis tergantung dari jarak ke pangkalan kemudian ada perhitungan-perhitungan lainnya.
Baca juga: Mulai 2022, Gas Elpiji 3 Kg Hanya Diperuntukan Bagi Pemilik Kartu Sembako
Justru, kata Setiawan, pihaknya akan mengimbau masyarakat itu untuk membelinya di pangkalan dan pangkalan harus tersedia sesuai dengan janji Hiswana Migas dalam artian akses harus diberikan seluas-luasnya akses energi untuk masyarakat.
“Ternyata informasi yang saya dapat, tapi saya masih verifikasi, untuk jumlah pangkalan tersedia cukup hampir di setiap desa ada. Tapi saya harus pastikan lagi apa betul."
"Kalau tidak, kan Hiswana Migas sudah berjanji untuk di setiap desa tersedia minimal satu pangkalan tergantung dari luas jangkauan. Selain itu kuotanya juga harusnya terpenuhi karena apa, nanti pangkalan ada elpiji nggak ada. Itu yang perlu kita pastikan,” sebutnya.
Baca juga: Harga Gas Elpiji 5,5 Kg dan 12 Kg Resmi Naik, Berikut Ini Harga yang Berlaku
Dia pun mengatakan, pangkalan elpiji biasanya memiliki tanda anggota Hiswana Migas dan biasannya sudah ada pelanggannya. Termasuk SPBU juga merupakan bagian dari pangkalan juga. Jadi masyarakat bisa membeli gas elpiji ke SPBU terdekat atau ke pangkalan.
“Nah ini tugas pemerintah untuk mensosialisasikan jumlah pangkalan dan kerjasama dengan Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa agar bisa memberikan informasi. Hanya saja kembali lagi terserah pada masyarakat kalau lebih dekat dengan pengecer, ini pasti akan ada margin. Kalau di pangkalan dipastikan sesuai dengan HET,” katanya.
Pengecer Pasrah Ikut Menaikkan
PARA pengecer gas elpiji 3 kg mulai menaikkan harga gas tabung 3 kg pasca Pemerintah Provinsi Bali menetapkan kenaikan harga gas 3 kg di Pangkalan.
Kenaikan tersebut terjadi mulai, Senin (16/1). Beberapa pedagang eceran pun pasrah dengan kembali naiknya harga gas elpiji 3 kg ini.
Made Sekar, pengecer gas elpiji 3 kg di Pasar Sangging, Seroja, Denpasar mengaku mulai menjual gas elpiji 3 kg dengan harga Rp20 ribu dari harga sebelumnya Rp18 ribu. Ia mengaku cukup kaget dengan kenaikan harga ini.
Pasalnya tak hanya tabung gas yang naik, namun juga harga beras.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.