Berita Bali

Jadwal Tahun Ajaran Diisukan Mundur, Begini Kata Mahasiswa Universitas Udayana

Jadwal Tahun Ajaran Diisukan Mundur, Begini Kata Mahasiswa Universitas Udayana

Penulis: Putu Yunia Andriyani | Editor: Fenty Lilian Ariani
Dok. Unud
Universitas Udayana (UNUD). 

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Jadwal tahun ajaran Universitas Udayana awal tahun ini diisukan akan mundur. 

Jadwal yang biasanya dimulai pada bulan Februari kali ini diisukan mundur pada bulan Maret. 

Hal ini kemudian mendapat berbagai respon dari mahasiswa perguruan tinggi negeri tertua di Bali itu. 

Salah satunya mahasiswa asal Fakuktas Hukum (FH) yang mengatakan hingga Selasa, 17 Januari 2023 dirinya belum mengetahui informasi resmi mulainya tahun ajaran baru

“Iya sampai sekarang belum tahu kapan masuk karena tidak ada informasinya di akun SIMAK (sistem  perkuliahan),” kata mahasiswa tersebut. 

Mahasiswa yang tidak ingin disebutkan namanya itu kemudian mengatakan kondisi ini jelas membuat dirinya bingung. 

Hal ini dikarenakan dirinya belum bisa mengatur waktu dengan program magang yang sedang ia jalani. 

Mahasiswa ini mengaku tidak bisa memberikan keputusan apabila mendapat perpanjangan waktu magang oleh mitra tempat magang. 

“Kalau tiba-tiba offline dan durasi magang belum habis kan bingung jadinya, kalau jadwal kuliah jelas kan bisa diatur,” tuturnya. 

Selain itu, ia juga menyayangkan apabila informasi kemunduran jadwal benar terjadi karena dirinya akan segera membayar UKT pada 19 Januari 2023. 

Sehingga ia merasa hal tersebut kurang sesuai antara jadwal waktu pembayaran UKT dengan rencana masuk perkuliahan. 

Mahasiswa tersebut menuturkan seharusnya antara jadwal pembayaran UKT dan jadwal masuk kuliah bisa sama-sama diperjelas. 

“Saya harapnya sih semua jelas, karena saya minta uang UKT dengan orang tua itu jelas, tapi kalau ditanya kapan masuk, saya tidak bisa jawab,” tambah mahasiswa

Y, mahasiswa asal Fakuktas Ekonomi dan Bisnis (FEB) juga masih samar-samar mendengar informasi kemunduran jadwal tahun ajaran. 

Walaupun belum ada surat resmi dari rektorat terkait hal tersebut, dirinya dibuat bingung dengan beberapa fakultas yang sudah mengeluarkan surat edaran. 

Sementara dari pihak DPM PM yang sudah mengonfirmasi ke Wakil Rektor Akademik mengatakan belum ada kejelasan terkait hal tersebut. 

Y mengaku dirinya kurang setuju apabila isu tersebut akan direalisasikan karena akan berpengaruh pada libur semester. 

“Menurut saya pribadi kurang setuju karena takutnya akan berpengaruh ke libur semester yang biasa digunakan untuk pengenalan kampus. 

Nanti kalau liburnya diperpendek, takutnya waktu untuk mulai kuliah dan ospek-ospek itu tercampur,” ujar Y. 

Namun demikian, Y juga mengaku pasrah dan akan mengikuti kebijakan apabila isu tersebut benar dengan dikeluarkan surat edaran rektor. (*)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved