Berita Regional

Kata Gubernur NTT Usai Nono Berhasil Juara Matematika Internasional: Nono Membanggakan NTT dan Dunia

Pemilik nama lengkap Caesar Archangels Hendrik Meo Thunay ini berhasil juarai lomba matematika internasional.

Editor: Sabrina Tio Dora Hutajulu
Tangkapan layar Instagram @viktorbungtilulaiskodat
Kata Gubernur NTT Usai Nono Berhasil Juara Matematika Internasional: Nono Membanggakan NTT dan Dunia 

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Kata Gubernur NTT Usai Nono Berhasil Juara Matematika Internasional: Nono Membanggakan NTT dan Dunia

Nama Nono (8) akhir-akhir banyak dibicarakan di media sosial.

Nono merupakan seorang murid SDN Inpres Buraen 2, Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur.

Pemilik nama lengkap Caesar Archangels Hendrik Meo Thunay ini berhasil juarai lomba matematika internasional.

Nono berhasil meraih Juara satu lomba matematika Internasional Abacus World Competition.

Dalam kompetisi tersebut, Nono berhasil menyingkirkan 7.000 peserta dari seluruh dunia.

Baca juga: Kenalan dengan Nono, Bocah SD Asal NTT Raih Juara 1 Lomba Matematika Internasional, Kalahkan Amerika

Baca juga: Kenalan dengan Nono, Bocah SD Asal NTT Raih Juara 1 Lomba Matematika Internasional, Kalahkan Amerika

Abacus World Competition yang diikuti Nono merupakan wadah perlombaan matematika untuk seluruh murid Abacus Brain Gym di seluruh dunia.

Nono berhasil berada di posisi pertama, sedangkan posisi kedua diduduki peserta dari Qatar dan ketiga dari USA.

Dilansir Tribun-Flores, Nono mengaku bisa menjadi menjadi pintar karena membaca Alkitab dan berdoa, rendah hati dan terus berlatih.

"Nono diajarkan sebelum belajar harus membaca Alkitab dan berdoa. Itu yang selalu diajarkan," ungkap Nuryati ibunda Nono.

Ia menceritakan bahwa Nono merupakan siswa binaan Yayasan Pendidikan Astra – Michael D. Ruslim (YPA-MDR) dan kebetulan Nuryati menjadi guru Matematika binaan Astra.

"Awalnya saya ikut kegiatan gasing (metode matematika gampang, asik dan menyenangkan). Setelah itu, saya mengikuti pelatihan di Tangerang-Jakarta selama dua bulan. Sepulang dari pelatihan saya mencoba mengajarkan metode gasing tersebut ke Nono, dengan menggunakan fasilitas-fasilitas dari Astra," ujarnya.

Dengan menggunakan metode ini ternyata Nono sangat cepat dalam menghitung.

"Jujur, selama ini saya dampingi dia dalam mengajar matematika. Tapi saya lambat. Saya tidak cepat seperti Nono. Kalau saya tes dia, saya harus hitung pake kalkulator. Dia bisa menghitung cepat dalam kalkulasi bagi," tambahnya.

Ia berharap agar kedepan itu perlu merubah pola belajar anak.

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved