Berita Klungkung

Rentan Korosi dan Kropos, Jembatan Kuning Penghubung Pulau Lembongan dan Ceningan Kembali Diperbaiki

Rentan Korosi dan Kropos, Jembatan Kuning Penghubung Pulau Lembongan dan Ceningan Kembali Diperbaiki

Penulis: Eka Mita Suputra | Editor: Fenty Lilian Ariani
ist
Petugas melakukan perbaikan di jembatan kuning yang menghubungkan Pulau Lembongan dan Ceningan, Jumat (20/1/2023). 

TRIBUN-BALI.COM, SEMARAPURA - Jembatan Kuning yang menghubungkan Pulau Lembongan dan Ceningan di Kecamatan Nusa Penida kembali harus mendapatkan perbaikan. Sehingga untuk sementara, jembatan ikonik tersebut tidak bisa dilewati kendaraan.

Kadis Pekerjaan Umum, Penataan Ruang dan Kawasan Permukiman Klungkung, I Made Jati Laksana menjelaskan,
ada bagian las pada jembatan kuning yang terlepas. Perbaikan sudah dilalukan sejak Kamis (19/1/2023), agar kerusakan tidak semakin parah dan membahayakan warga yang melintas diatasnya.

" Agar tidak membahayakan warga yang melintas, kami segera perbaiki. Perbaikan mulai kemarin, dan kemungkinan sudah selesai hari ini,”ujar Made Jati Laksana, Jumat (20/1/2023).

Selama dalam proses perbaikan, kendaraan roda dua tidak diperkenankan melintasi jembaran kuning. Hanya dapat dilewati pejalan kaki, itupun harus berhati-hati.

"Jadi selama masih dalam perbaikan, kendaraan tidak bisa melintas. Pejalan kaki juga harus berhati-hati," ungkapnya.

Perbaikan pada jembatan kuning yang menghubungkan Pulau Ceningan dan Lembongan, Rabu (27/7). ist
Perbaikan pada jembatan kuning yang menghubungkan Pulau Ceningan dan Lembongan, Rabu (27/7). ist (istimewa)

Selama ini jembatan kuning memang rawan mengalami korosi, karena lokasinya membentang dipermukaan laut. Terutama pada bagian plat dan kerangka yang berbahan besi yang mudah kropos jika korosi. Kerena kondisinya itu, Pemkab Klungkung setiap tahun mengalokasikan anggaran untuk perawatan rutin.

Tahun 2023 ini saja, Pemkab Klungkung sudah mengalokasikan anggaran sampai Rp188 juta, untuk pemeliharaan jembaran kuning.

"Pemaliharaan dilakukan pada titik-titik yang mengalami kerusakan. Kalau pemeliharaan secara menyeluruh, kami belum," jelas Made Jati Laksana.

Keberadaan jembatan kuning ini sangatlah vital bagi masyarakat di Desa Lembongan, karena ini menjadi penghubung antara Pulau Lembongan dan Ceningan. 

Pasca dibangunnya Pelabuhan Bias Munjul di Desa Ceningan, Pemkab Klungkung telah mengusulkan jembatan permanen yang juga bisa dilalui kendaraan roda empat. Selama ini jembatan kuning ini masih sebatas bisa dilalui kendaraan roda dua dan pejalan kaki.

Jembatan Kuning yang menjadi Icon Pulau Lembongan tersebut sempat putus tahun 2016 lalu, dan merengut nyawa 8 orang. Pasca musibah tersebut, Jembatan Kuning ini dibangun sama persis seperti sebelumnya, dengan panjang mencapai 140 meter, dan lebar 1,8 meter. 

Dana yang digunakan bersumber dari APBN sebesar Rp 3,4 miliar. Sampai saat ini, jembatan yang juga dikenal dengan jembatan cinta itu hanya bisa dilintasi oleh pejalan kaki dan sepeda motor. (*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved