Berita Bali

Toko Obat Saudara, Bisa Racik Obat Berbahasa Mandarin Sejak 1985, Impor 500 Bahan Herbal dari China

Toko obat saudara, terima pesanan racikan obat berbahasa Mandarin sejak 1985, impor 500 bahan herbal dari Cina.

Penulis: Ida Bagus Putu Mahendra | Editor: Putu Kartika Viktriani
Tribun Bali/Ida Bagus Putu Mahendra
Andy alias Fu Zi An, generasi kedua pengelola Toko Obat Saudara di Jalan Gajah Mada Denpasar, Bali. Sebut menerima resep obat berbahasa Mandarin. 

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Toko Obat Saudara menjadi saksi bisu peradaban Etnis Tionghoa di Jalan Gajah Mada, Denpasar.

Terlihat sejumlah lampion merah terpasang di depan Toko Obat Saudara jelang perayaan Imlek yang berlangsung pada 22 Januari 2023 besok.

Pada areal dalam toko, terlihat lemari kayu berukuran cukup besar dengan ratusan laci bertuliskan huruf Mandarin.

Pasalnya, ratusan laci tersebut digunakan untuk menyimpan bahan herbal yang nantinya digunakan untuk meracik pesanan obat dari konsumen.

Toko obat yang beralamat di Jalan Gajah Mada Nomor 86, Denpasar itu pasalnya masih menerima racikan obat berbahasa Mandarin.

Mulanya, Toko Obat Saudara didirikan oleh sepasang suami istri bernama Bambang Suryanto alias Fu Sun Yan (80) dan Fenita Suryanto alias Guan Ye Cai (75) pada tahun 1985 silam.

Fu Sun Yan dan Guan Ye Cai memang keturunan Etnis Tionghoa. Sehingga membuat keduanya fasih berbahasa Mandarin sejak kecil.

Walhasil, keduanya menerima resep racikan obat berbahasa Mandarin sejak berdirinya toko obat tersebut.

“Bapak dan ibu saya memang bisa bahasa Mandarin dari awal. Itu yang buat kita bisa terima resep. Mereka bisa baca dan tulis (Bahasa Mandarin),” ungkap Andy alias Fu Zi An (37), putra dari Fu Sun Yan dan Guan Ye Cai saat ditemui Tribun Bali pada Sabtu 21 Januari 2023.

Baca juga: Antisipasi Kasus Gangguan Ginjal Akut, Dinkes Denpasar Sidak Obat Sirup di Apotek dan Toko Obat

Resep obat berbahasa Mandarin tersebut diperoleh konsumen setelah berobat ke Sinshe (tabib tradisional Cina).

Andy menuturkan, satu resep obat biasanya terdiri dari sejumlah bahan herbal. Pihaknya disebut meracik obat tersebut untuk selanjutnya direbus oleh konsumen di rumahnya masing-masing.

“Kita nyampur biasanya. Jadi, satu resep itu ada berapa macam obat, kita campur di sini. Sampai rumah direbus. Mereka dapat dari Sinshe,” ujarnya.

Selain menerima resep racikan obat berbahasa Mandarin, bahan herbal yang digunakan untuk meracik pesanan obat tersebut berasal dari Negeri Cina.

Tak tanggung-tanggung, jumlah bahan herbal yang diimpor dari Cina mencapai 500 jenis.

“Impor sih semua. Kita ambil dari Jakarta dan Surabaya. Sebenarnya ada sih beberapa yang bisa dicari di Indonesia.”

Sumber: Tribun Bali
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved