Pilpres 2024

Dapat Dukungan dari Partai Demokrat, Anies Baswedan Gelar Pertemuan Tim Kecil Koalisi Perubahan

Usai mendapat dukungan dari Partai Demokrat dalam di Pilpres 2024, Anies Baswedan langsung menggelar pertemuan tim kecil Koalisi Perubahan.

Kompas.com
Tim kecil pembentukan koalisi Nasdem-Demokrat-PKS bertemu di rumah Anies Baswedan pada Selasa (25/10/2022) siang. Pertemuan ini dihadiri oleh perwakilan masing-masing partai hingga Agus Harimurti Yudhoyono. 

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR – Usai mendapat dukungan dari Partai Demokrat dalam di Pilpres 2024, Anies Baswedan langsung menggelar pertemuan tim kecil Koalisi Perubahan di kediamannya di Lebak bulus Jakarta Selatan.

Pertemuan kecil Koalisis Perubahan ini tak hanya dihadiri oleh Anies BAswedan, namun juga beberapa pentolan partai pengusung koalisi perubahan seperti perwakilan Partai Demokrat hingga PKS.

Dalam pertemuan tersebut, Anies Baswedan membicarakan usulan dari Ketua Umum Partai Demokrat yakni Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) soal pembentukan Sekretariat Bersama (Sekber).

Diketahui pertemuan dengan tim kecil bakal Koalisi Perubahan tersebut berlangsung di Lebak Bulus, Jakarta Selatan, Jumat 27 Januari 2023.

Baca juga: Partai Demokrat Dukung Anies Baswedan, AHY Dorong NasDem dan PKS Bikin Sekretariat Perubahan

“Siang ini memang ada pertemuan tim kecil Koalisi Perubahan,” ujar Koordinator Juru Bicara Partai Demokrat Herzaky Mahendra Putra kepada wartawan, Jumat.

Ia mengungkapkan, Anies dan tim kecil bakal membahas sejumlah dinamika politik yang berkembang, termasuk usulan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) soal pembentukan Sekretariat Bersama (Sekber).

“Membahas usulan yang disampaikan Demokrat kemarin, dan beberapa isu lainnya,” kata Herzaky.

Dilansir dari Kompas.com di lokasi pada pukul 14.06 WIB, baru Juru Bicara PKS Pipin Sopian yang hadir di tempat pertemuan.

Sementara itu, Anies Baswedan serta perwakilan Demokrat dan Nasdem belum tampak.

Baca juga: Partai Demokrat Resmi Usung Anies Baswedan jadi Capres di Pilpres 2024, AHY: Bukan ‘Kawin Paksa’

Diketahui, beberapa hari terakhir terjadi dinamika di internal bakal Koalisi Perubahan.

Bermula dari pernyataan Wakil Ketua Umum Partai Nasdem Ahmad Ali yang mengancam bakal mencari alternatif koalisi lain karena Demokrat memaksakan AHY untuk menjadi calon wakil presiden (cawapres).

Kemudian, Nasdem melakukan manuver politik dengan mendatangi sekber Gerindra-PKB di daerah Menteng, Jakarta, Kamis 26 Januari 2023.

Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) di kantor DPP Partai Demokrat, Jalan Proklamasi, Menteng, Jakarta, Kamis 12/1/2023
Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) di kantor DPP Partai Demokrat, Jalan Proklamasi, Menteng, Jakarta, Kamis 12/1/2023 (Kompas.com/Tatang Guritno)

Di sisi lain, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) telah menyatakan mendukung Anies Baswedan dan menyerahkan penentuan cawapres pada Anies.

AHY mengungkapkan kalau Partai Demokrat menilai kalau sosok Anies Baswedan adalah tokoh perubahan dan perbaikan bagi seluruh rakyat Indonesia.

"Bagi Demokrat, Mas Anies adalah tokoh perubahan dan perbaikan,” kata AHY dalam keterangannya, Kamis 26 Januari 2022.

Terkait bakal calon wakil presiden (bacawapres), Demokrat juga mengajak PKS menyerahkan sepenuhnya kepada bacapres, yaitu Anies Baswedan.

Baca juga: NasDem Pertanyakan Komitmen Demokrat di Pilpres 2024, Ali: Mau Tetap Dukung Anies Tanpa AHY?

Meski diakuinya, Demokrat dan PKS masing-masing memiliki aspirasi kader utamanya untuk dijadikan bacawapres.

“Sebagai aspirasi selaku calon anggota koalisi, itu wajar,” jelas AHY sambil menambahkan diskusi bacawapres hendaknya tak menghambat finalisasi koalisi.

Oleh karena itu, Demokrat mengajak PKS agar menyerahkan keputusan bacawapres kepada bacapres yang diusung, yaitu Anies

"Dengan demikian, tiga partai memiliki kesetaraan yang sama dalam koalisi,” terang AHY.

Selain itu, menurutnya, bacapres harus memiliki independensi dalam menentukan pasangannya. Hal ini berarti, bacapres tidak bisa diintervensi oleh pihak mana pun.

“Sehingga pasangan ini akan harmonis dan saling melengkapi ketika kelak mendapatkan amanah untuk menjalankan roda pemerintahan. Bukan ‘kawin paksa’,” tutur AHY.

Mengenai kriteria bacawapres, seperti yang disampaikan oleh Anies Baswedan, AHY merasa tidak ada kendala.

Dia pun mengembalikannya kepada Anies.

"Itu haknya bacapres,” kata AHY.

Adapun kriteria bacawapres sudah disebutkan oleh Anies ketika berkunjung ke Bandung 22 Januari 2023.

Anies mengatakan bahwa dirinya akan memilih bacawapres yang paling berkontribusi pada pemenangan, berkontribusi pada stabilitas koalisi, mendukung efektivitas pemerintahan, serta memiliki chemistry atau Dwi-Tunggal.

Lebih lanjut, AHY juga mengajak PKS dan Nasdem segera membentuk Sekretariat Perubahan.

Dengan adanya sekretariat ini, menurut dia, membuktikan keseriusan dan komitmen Partai Demokrat untuk mewujudkan Koalisi Perubahan.

AHY menegaskan, koalisi Demokrat, PKS, dan Nasdem bertemu bukan untuk politik transaksional dan pragmatisme.

“Koalisi Demokrat, PKS, dan Nasdem dipersatukan oleh visi dan semangat yang sama, senasib dan seperjuangan, untuk mengemban amanah rakyat yang menginginkan perubahan dan perbaikan pada kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara,” ucap AHY

Di sisi lain, AHY juga mengungkapkan bahwa kerja tim kecil Koalisi Perubahan sudah mendekati tahap final.

Dengan rentang waktu komunikasi lebih dari enam bulan, menurutnya sudah cukup untuk mengambil keputusan yang penting dan fundamental. (*)

 

Sebagian artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Anies Gelar Pertemuan dengan PKS, Nasdem, dan Demokrat di Lebak Bulus

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved