Berita Denpasar
Belasan Rumah di Denpasar Utara Difogging, Demam Berdarah Melonjak Sejak Desember 2022
Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) masih menghantui Kota Denpasar. Denpasar Utara difogging.
Penulis: Putu Supartika | Editor: Ida Ayu Suryantini Putri
Baca juga: Cegah DBD, Berikut 5 Bahan Alami yang Ampuh Usir Nyamuk di Rumah, Termasuk Minyak Kayu Putih
Hal ini menyebabkan banyak air tergenang di tempat penampungan dan menjadi habitat perkembangbiakan nyamuk.
Apalagi menurutnya saat ini masyarakat belum terlalu menyadari hal tersebut.
“Penularannya sangat cepat, misal ada kasus dan darah penderita dihisap nyamuk penyebab DBD maka akan cepat menular,” jelasnya.
Terkait langkah antisipasi penyebaran DBD ini diperlukan peran serta masyarakat.
Baca juga: Balita Meninggal Akibat DBD di Klungkung, Ditemukan Banyak Jentik di Lingkungan Rumah
Karena pencegahan DBD tak akan bisa dilakukan apabila hanya dengan mengandalkan fogging.
“Langkah yang bisa dilakukan sangat simpel, cukup gerakan 3M atau Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) itu paling efektif efisien,” katanya.
Pihaknya mengimbau, agar di setiap rumah ada satu orang yang bertugas memantau jentik minimal seminggu sekali.
“Jika ada air yang tergenang di bak mandi atau penampungan, lakukan pengurasan secara rutin minimal seminggu sekali. Sehingga masyarakat mohon kesadarannya juga, jangan hanya mengandalkan fogging saja dari kami,” katanya.
Ayu Candrawati menambahkan, terkait dengan pelaksanaan fogging, ada beberapa hal atau persyaratan yang harus terpenuhi.
Sehingga tak bisa dilakukan setiap saat apalagi ada dampak serius yang ditimbulkan terhadap kesehatan.
Syarat untuk bisa dilakukan fogging fokus yakni ada tiga kasus dalam radius 100 meter persegi.
Atau ada demam dengan penyebab tidak jelas dan saat pemeriksaan jentik ditemukan ada 20 jentik di kawasan tersebut.
“Karena fogging ini hanya membunuh nyamuk dewasa saja, kalau masih ada jentik nanti akan tumbuh jadi nyamuk dewasa lagi, sehingga tidak mungkin fogging terus-terusan,” katanya.
Selain itu ada beberapa efek samping dari fogging yakni kanker kulit, gagal ginjal, hingga mual dan muntah jika terlalu banyak menghirup asap fogging.
“Fogging juga harus dilakukan oleh petugas khusus yang terlatih agar pencampuran dosisnya sesuai,” paparnya. (*)
Berita lainnya di Demam Berdarah di Denpasar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.