Berita Klungkung
Balita Meninggal Akibat DBD di Klungkung, Ditemukan Banyak Jentik di Lingkungan Rumah
Seorang balita meninggal dunia karena DBD di Klungkung, sudah terdata 302 warga di Klungkung terjangkit DBD.
Penulis: Eka Mita Suputra | Editor: Putu Dewi Adi Damayanthi
TRIBUN-BALI.COM, SEMARAPURA - Seorang balita berusia 1 tahun asal Lingkungan Pekandelan, Kelurahan Semarapura Klod, Klungkung dilaporkan meninggal dunia karena Demam Berdarah Dengue (DBD).
Petugas Dinas Kesehatan telah mengecek ke lingkungan tempat balita tersebut tinggal, dan petugas banyak menemukan jentik nyamuk.
Kepala Dinas Kesehatan Klungkung dr Ni Made Adi Swapatni menjelaskan, balita tersebut sudah demam sejak Rabu 28 September 2022.
Sudah sempat berobat ke UGD RSUD Klungkung, dan demamnya turun setelah diberikan obat sehingga dipulangkan.
Baca juga: 302 Warga Klungkung Terjangkit DBD hingga Oktober, Terbaru Balita Meninggal Dunia Suspect DBD
Lalu menjelang Kamis 29 September 2022 dini hari, balita itu kembali demam dan diputuskan untuk rapat inap.
"Pada Minggu (2 Oktober 2022), kondisi pasien melemah, sehingga harus kami rawat di ruang ICU," ujar Ni Made Adi Swapatni, Selasa 4 Oktober 2022.
Karena kondisi pasien yang menurun, rencananya pasien tersebut dirujuk ke RS Prof IGNG Ngurah, Sanglah Denpasar.
Namun karena keterbatasan ruang PICU, rujukan belum bisa dilakukan.
Setelah mendapatkan penanganan intensif selama beberapa hari di RSUD Klungkung, balita tersebut meninggal dunia, Senin 3 Oktober 2022.
"Dinas Kesehatan sudah melakukan pelacakan ke lingkungan rumah pasien tersebut tinggal. Dari hasil pelacakan, di sekitar lingkungan rumah pasien tersebut ditemukan ada seorang warga yang demam dan sudah berobat. Sedangkan di lingkungan sekitar rumahnya juga banyak ditemukan jentik nyamuk," ujar Adi Swapatni.
Dengan kejadian ini, dr Made Swapatni mengimbau masyarakat untuk selalu melakukan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) di sekitar lingkungannya.
Apalagi saat ini masih musim hujan.
"Besok kami lakukan fogging juga ke lingkungan di sekitar tempat tinggal pasien tersebut," jelas Adi Swapatni.
Berdasarkan data di Dinas Kesehatan Klungkung, sejak Januari hingga Oktober sudah terdata 302 warga di Klungkung terjangkit DBD.
Sebelum balita tersebut, pada Juli lalu seorang warga di Klungkung juga meninggal karena positif DBD.