Berita Bali
Perayaan Hari Arak Bali di Tabanan, Perajin Arak Minta Dibuatkan Pameran, Berharap Tembus Ekspor
Perayaan Hari Arak Bali di Tabanan, Bali, para perajin arak minta dibuatkan pameran dan berharap bisa tembus pasar ekspor.
Penulis: I Made Ardhiangga Ismayana | Editor: Putu Kartika Viktriani
TRIBUN-BALI.COM, TABANAN- Hari Arak Bali diperingati pada Minggu 29 Januari 2023 ini.
Perajin di Tabanan pun memperingatinya dengan harapan, Arak Bali produksi Kabupaten Tabanan, Bali mampu menembus pasar ekspor.
Sebab, itu akan menguntungkan dan menjadi devisa untuk negara.
Para perajin meminta kepada pemerintah kabupaten Tabanan untuk digelarkan pameran.
Sehingga arak mampu meningkatkan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat.
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Tabanan, Ni Made Murjani mengatakan, usai terbit Peraturan Gubernur (Pergub) Bali tentang tata kelola minuman fermentasi khas Bali dan menetapkan setiap tanggal 29 Januari sebagai hari Arak Bali.
Maka pihaknya, berupaya untuk menggaungkan Arak Bali Tabanan.
Sehingga, arak bali mampu bersaing dengan minuman beralkohol (mikol) lainnya.
Tentunya, mikol yang sudah ada dan beredar dipasaran.
Baca juga: Jelang Peringatan Hari Arak, Satpol PP Bali Sidak 190 Liter Arak Gula Pasir
“Kami berharap arak Bali bisa menjadi tuan rumah di negeri sendiri. Dan tentunya menembus pasar ekspor,” ucapnya Minggu 29 Januari 2023.
Saat ini, sambungnya, perajin atau produsen arak Bali di Tabanan, ada sekitar 30 orang.
Pihaknya, tentu saja berupaya memberikan dukungan maupun pembinaan.
Apalagi, sudah ada Pergub sebagai naungan untuk membuat arak Bali sampai ke mancanegara dan menjadi tuan rumah di negeri sendiri.
“Tabanan memiliki ciri khas tersendiri dengan hasil arak khusus dari pohon jaka atau aren, yang tentu berbeda dengan arak khas Karangasem yang lebih banyak dari kelapa dan ental,” ungkapnya.
Menurut dia, saat ini dirinya melakukan pembinaan kelapangan.
Kemudian, melaksanakan pendampingan berkelanjutan baik itu dari bahan mentahnya yang berupa tuak jaka untuk meningkatkan dan mempertahankan kualitas dan mutu sesuai standar.
Bahkan, pihaknya memberikan ruang dan waktu untuk bisa mempromosikan produknya di setiap event melalui pameran.
“Memang yang masih menjadi kendala saat ini ialah pemasaran,” jelasnya.
Untuk pemasaran kendala itu, lanjutnya, ialah dikarenakan masa pandemi yang baru saja mereda.
Padahal produksi arak di Tabanan sudah sebanyak 200 liter di tahun 2022.
Dan tentunya seiring sudah diakuinya arak Bali, kedepan diharapkan arak buatan pengrajin Tabanan juga semakin dikenal masyarakat luas.
Dan tentunya pemanfaatan bahan baku lokal untuk pembuatan arak kedepannya, bisa menciptakan lapangan pekerjaan bagi masyarakat Tabanan.
“Pameran nantinya akan difasilitasi oleh pemerintah daerah melaui Dekranasda Tabanan. Yang di ketuai oleh Ny Rai Wahyuni Sanjaya,” bebernya. (ang).
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.