Berita Badung
Warga Petang Badung Bali Ini Kaget Lihat Penyengkernya Longsor Karena Cuaca Ekstrem
Warga Petang, Kabupaten Badung, Bali, ini kaget lihat penyengkernya longsor karena cuaca ekstrem.
Penulis: I Komang Agus Aryanta | Editor: Putu Kartika Viktriani
TRIBUN-BALI.COM, MANGUPURA - Penyengker merajan warga di Banjar Sidan Kawan, Desa Beloksidan, Kecamatan Petang, Badung, Bali longsor setelah hujan deras mengguyur wilayah tersebut beberapa hari kemarin.
Tidak ada korban jiwa pada kejadian itu hanya saja pemilik rumah yang diketahui bernama Ketut Ginarsa mengalami kerugian material.
Menurut informasi yang didapat , Ketut Ginarsa sempat kaget melihat penyengker merajannya ambruk pada Senin 30 Januari 2023 pagi.
Pasalnya runtuhan penyengker tersebut juga mengenai pelinggih tugu karang milik tetangganya bernama Wayan Gunarta.
Kendati demikian kejadian itu pun sudah dilaporkan ke Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Badung (BPBD Badung), dengan harapan mendapat penanganan.
Pasalnya untuk warga yang terkena bencana alam kini bisa diberikan bantuan sesuai dengan besar kecilnya bencana.
"Sudah dilaporkan ke BPBD kejadian itu, sekarang masih menunggu BPBD saja," ujar salah satu polisi di Polsek Petang.
Kendati demikian untuk penanganan lebih lanjut pihanya mengaku akan meminta arahan BPBD Badung.
Selain itu diharapkan warga juga merapikan puing-puing reruntuhan bangunan.
Baca juga: Tertimpa Longsor, Pelayanan Air Daerah di Kota Gianyar Terganggu
"Itu pondasinya ambruk, karena posisinya di atas. Kalau di wilayah sini (Petang -red) kan memang rawan longsor karena perbukitan. Jadi longsornya kemarin malam sekitar pukul 20.00 Wita," jelasnya.
Sementara itu, Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Badung I Ketut Murdika yang dikonfirmasi terpisah tak menampik hal tersebut.
Pihaknya mengakui terkait bencana penyengker merajan yang longsor sudah dilaporkan.
"Sudah dilaporkan, dan akan di tindaklanjuti," katanya.
Pihaknya mengaku, BPBD akan kelokasi untuk memastikan bencana dan kerugian yang dialami warga tersebut.
Kendati demikian diharapkan warga tetap waspa akan bahasa longsor, karena cuaca tidak menentu.
"Wilayah petang memang rawan bencana alam, apalagi hujan-hujan seperti sekarang," tegasnya.
Tidak hanya di Desa Beloksidan, Petang bencana alam dengan pohon tumbang juga dilaporkan kemarin pada Minggu 29 Januari 2023 di Jalan Uluwatu II, Kuta Selatan.
Karen pohon tumbang besar, beberapa kabel pun jatuh.
"Untuk yang kemarin sudah kami tangani langsung dengan melakukan pemotongan, agar tidak mengganggu pengguna jalan uluwatu II," imbuhnya. (*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.