Berita Bali

Banyak Anak Muda Alihkan Stres dengan Konsumsi Obat Penenang, INTI Bali Imbau Hal Ini

dalam kondisi stres banyak generasi muda yang mengalihkan atau berupaya untuk menyembuhkannya dengan mengonsumsi obat penenang atau narkoba.

Penulis: Putu Yunia Andriyani | Editor: Putu Dewi Adi Damayanthi
freepik
Ilustrasi obat - Banyak Anak Muda Alihkan Stres dengan Konsumsi Obat Penenang, INTI Bali Imbau Hal Ini 

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Hidup yang nikmat adalah hidup yang memiliki jiwa dan raga yang sehat.

Seseorang akan merasa sangat nyaman untuk melaksanakan aktivitasnya sehari-hari dengan badan yang sehat.

Kesehatan menjadi hal penting untuk dijaga dan seharusnya dilakukan sebelum seseorang merasakan sakit.

Hal inilah yang diutarakan Andoyo Tanujaya, pemilik Apotek Anugrah, Bali.

“Bisa menjaga kesehatan karena sehat itu paling penting karena kalau uang banyak tapi sakit tidak bisa menikmati hidup juga,” kata Andoyo Tanujaya.

Baca juga: Diamankan 4,6 Kg Ganja dan 3,51 Gr Sabu, 7 Penyalahguna Narkoba Dibekuk Satresnarkoba Polres Gianyar

Inilah yang menurut Andoyo sangat penting diinformasikan dan menegaskan agar tidak mengejar harta yang sifatnya stres.

Stres merupakan sumber utama penyakit karena di saat itulah fungsi organ tubuh yang sebelumnya sudah diatur akan menjadi error.

Apabila error, maka fungsi organ tubuh tersebut akan sangat sulit diperbaiki.

Terkadang, dalam kondisi stres banyak generasi muda yang mengalihkan atau berupaya untuk menyembuhkannya dengan mengonsumsi obat penenang atau narkoba.

Sebagai orang yang memiliki pengalaman mengurus obat, Andoyo melihat sifat obat penenang adalah merusak fungsi organ tersebut.

Kagetnya, obat-obat serupa seperti dapat dijangkau oleh anak muda dengan sangat mudah karena harganya yang murah.

Namun berbanding terbalik dengan penyembuhannya yang sangat mahal dan belum tentu bisa menyembuhkan seperti sedia kala.

Selama pandemi Covid-19 ini pun dilihat Andoyo semakin banyak orang yang stres karena banyak pasien yang datang ke dokter jiwa atau psikiatri, seperti yang terlihat di apoteknya.

Selama bekerja menjadi bidang farmasi pun Andoyo mendapatkan banyak orang-orang yang meminta obat penenang atau obat kuat secara langsung kepadanya.

Hal ini tentu sangat tidak mendidik dan ia tak ingin menjerumuskan orang tersebut ke hal yang tidak baik dengan cara memberikannya.

Karena itu Andoyo sangat setuju apabila pengedar narkoba dihukum seberat-beratnya sebab mereka akan merusak generasi muda.

“Otak manusia itu bisa luka dan susah disembuhkan karena obat-obat seperti itu. Dan untuk penawarnya yang bisa menembus ke otak sangat sedikit dan mahal harganya, kasihan uang hanya untuk kesehatan yang sebenarnya bisa kita jaga,” tambahnya.

Mengonsumsi obat untuk mengatasi stres tanpa adanya resep dokter sama juga artinya mengizinkan seseorang untuk menderita seumur hidup.

Tidak hanya merugikan dirinya sendiri, stres dan juga mengonsumsi obat penenang juga akan merugikan orang sekitar.

Saat ini memang banyak orang yang mengalami stres, namun daripada itu, orang yang berupaya untuk menjaga kesehatannya pun tidak kalah banyak.

Generasi muda sangat mudah dibuat stres dengan adanya tuntutan pekerjaan atau target yang sangat tinggi.

Oleh sebab itu, Andoyo mengimbau kepada generasi muda untuk mencari pekerjaan yang digemari.

Menikmati hidup menurutnya merupakan sebuah profit yang tidak ternilai harganya dibandingkan penghasilan yang didapat.

Selain itu, generasi muda juga perlu dibekali dengan pertukaran ilmu pengetahuan dan sosialisasi, sehingga dapat merasa hebat bersama-sama.

Dari sini Ketua Bidang Kesehatan INTI Provinsi Bali ini berharap generasi muda dapat diberikan peluang untuk mendapatkan sekolah yang sesuai dengan minatnya.

Dengan demikian, mereka dapat mengembangkan ilmu pengetahuan dan dapat menggapai cita-cita yang diinginkan. (*)

Kumpulan Artikel Bali

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved