Berita Denpasar
Sumbangkan Dana 31,5 M PAD Bali, Dispar Gandeng Pelaku Pariwisata Terapkan Kontribusi Wisatawan
Sumbangkan Dana 31,5 M PAD Bali, Dispar Gandeng Pelaku Pariwisata Terapkan Kontribusi Wisatawan
Penulis: Putu Yunia Andriyani | Editor: Fenty Lilian Ariani
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Berbeda dengan daerah lainnya, Bali menjadikan sektor pariwisata sebagai tulang punggung perekonomiannya.
Bali tidak seperti Provinsi lain yang memiliki sumber daya alam seperti minyak bumi dan gas yang membantu roda perekonomian.
Oleh karena itu, sektor pariwisata dalam hal ini budaya dan alamnya patut untuk dijaga kelestariannya agar tetap berlanjut.
Menjaga kelestarian alam dan budaya ini jelas tidak bisa dilakukan oleh pemiliknya saja, tapi juga seluruh pihak yang menikmatinya, termasuk para wisatawan.
Pemerintah Provinsi Bali pun telah membuat kebijakan terkait pelibatan wisatawan domestik dan mancanegara dalam menjaga adiluhung budaya Bali.
Hal itu tertuang dalam Peraturan Daerah No 1 tahun 2020 tentang Kontribusi Wisatawan dan Pergub No 27 tahun 2020 tentang Penerimaan Kontribusi Wisatawan Untuk Pelindungan Lingkungan Alam dan Budaya Bali.
Menindaklanjuti kebijakan tersebut, Dinas Pariwisata Provinsi Bali kemudian menyelenggarakan Sosialisasi Program Kontribusi Wisatawan Kepada Pelaku Industri.
Dalam sosialisasi tersebut, Tjok Bagus Pemayun selaku Kepala Dinas Pariwisata Bali mengatakan jasa pariwisata Bali belum memberikan pendapatan signifikan pada pemerintah provinsi.
Sementara itu, saat ini sumber APBD Bali saat ini hanya berasal dari pajak kendaraan bermotor.
Kontribusi wisatawan menjadi hal penting untuk melanjutkan pergerakan ekonomi dari sektor pariwisata.
Dari sosialisasi yang mengumpulkan para pelaku industri pariwisata inilah diharapkan program kontribusi wisatawan dapat dipercepat.
“Wisatawan yang datang dan berlibur ke Bali diharapkan ikut berpartisipasi untuk memberikan kontribusi secara sukarela, tanpa paksaan.
Ini sebagai bentuk kepedulian dalam upaya menjaga alam, budaya, dan lingkungan Bali, sehingga bisa berkelanjutan,” kata Tjok Bagus Pemayun.
Pada acara yang dilaksanakan di Kantor Dispar Bali pada Jumat, 3 Februari 2023 itu Tjok Bagus menjelaskan cara kontribusi para wisatawan.
Hotel-hotel, mobil transportasi, tempat daya tarik wisata, restoran, serta bentuk pariwisata lainnya di seluruh Bali akan membantu menyediakan barcode aplikasi We Love Bali.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.