Kebakaran Besar di Pasar Lelateng Jembrana, Puing-puing 20 Ruko di Dua Blok

TRIBUN-BALI.COM, NEGARA - Pasar Desa Adat Lelateng, Kecamatan Negara, Jembrana, Bali tinggal puing.

Sebanyak 20 ruko di dua blok pasar hangus terbakar.

Pemilik ruko termangu seolah tak percaya dengan musibah besar yang terjadi Sabtu malam kemarin.

Berdasarkan informasi, kerugian akibat kebakaran di blok A dan B pasar tersebut mencapai miliaran rupiah.

Baca juga: Pasca Kebakaran Hanguskan 20 Ruko, Damkar Jembrana Lakukan Pendinginan di Pasar Lelateng

Peristiwa kebakaran di Pasar Lelateng kali ini seakan menjadi pengulangan peristiwa yang pernah terjadi tahun 2021. Saat itu api membakar blok utara pasar.

"Untuk blok A dan B rata-rata ditempati pedagang sembako. Ada sekitaran 20 kios yang habis terbakar," ujar Pasar Desa Adat Lelateng, I Ketut Suprapta, Minggu 5 Februari 2023.

Ia mendapatkan informasi pasar itu terbakar dari petugas LPD setempat.

Kebakaran itu pertama diketahui oleh I Ketut Teduh, seorang penjaga pasar saat berkeliling mengecek keamanan.

Ia melihat api disertai asap di sebuah kios pada pukul 20.30 Wita.

Melihat asap semakin tebal, Teduh pun berteriak minta tolong.

Warga sekitar pasar berdatangan berusaha memadamkan api.

Namun api dengan cepat membesar dan melalap kios sekitarnya.

Kemarin, petugas pemadam kebakaran Jembrana tampak sibuk melakukan penanganan.

Mereka menyemprot puing-puing untuk memadamkan bara api yang tersisa.

Sejak kejadian malam itu hingga kemarin, petugas sudah menghabiskan 29 tangki air.

Kasatpol PP Jembrana, I Made Leo Agus Jaya mengatakan meskipun penanganan sudah dilakukan, ia kembali menerjunkan personel ke lokasi untuk melakukan pendinginan.

Langkah ini untuk memastikan api benar-benar sudah padam.

"Api berhasil kami tangani sekitar pukul 23.00 Wita dan pagi ini (kemarin), proses pendinginan kami lakukan untuk mengantisipasi munculnya api. Karena bara api masih berada di lokasi. Jadi harus kami pastikan agar benar-benar padam," tegasnya.

Hingga berita ini ditulis, Leo belum tahu penyebab pasti kebakaran besar tersebut.

Namun, dugaan sementara ada korsleting listrik di satu ruko yang kemudian merembet ke ruko lainnya.

Tapi untuk kepastiannya masih dilakukan penyelidikan oleh pihak kepolisian.

"Astungkara api tidak muncul lagi," kata Leo.

Made Leo mengungkapkan, total ada tiga unit mobil damkar dan dua unit mobil tangki dikerahkan ke lokasi saat kejadian. Water Cannon Polres Jembrana turun membantu menjinakkan amukan si jago merah.

"Kami upayakan penanganan yang maksimal, semua armada kami turunkan," kata Leo.

Bendesa Adat Lelateng, Made Samiana mengungkapkan kejadian kebakaran ini meludeskan 20 ruko yang rata-rata penjual sembako dan pakaian.

Ruko tersebut berada di dua blok pasar.

"Rata-rata pedagang sembako dan juga pakaian yang rukonya terbakar," ungkapnya.

Sementara itu, Lurah Lelateng Gede Wariana menjelaskan pasar tersebut memang belum memiliki sumur hydrant sebagai sumber air apabila terjadi musibah kebakaran.

"Sumur hydrant terdekat ada di Pura Dalem Lelateng yang berjarak sekitar 300 meter dari pasar," ujar dia. (mpa/antara)

Tunggu Hasil Identifikasi Tim Gabungan

Kepala Bagian Operasional Polres Jembrana, Komisaris I Putu Ngurah Riasa mengatakan untuk mengetahui penyebab kebakaran, pihaknya menunggu hasil olah TKP dari tim gabungan Polres Jembrana dan Polda Bali.

"Untuk memadamkan api, selain lima unit mobil pemadam kebakaran dari Pemkab Jembrana, Polres Jembrana juga menurunkan satu unit mobil water cannon," kata dia.

Pedagang mengaku masing-masing merugi hingga ratusan juta rupiah.

Namun jika digabungkan ke seluruh ruko maka kerugian bisa mencapai miliaran.

“Kalau seluruh pedagang kerugian pasti miliaran rupiah. Itu baru dari nilai barang dagangan kami, belum bangunan yang juga habis terbakar," kata Budi, pedagang di Pasar Lelateng. (mpa/antara)

Kumpulan Artikel Jembrana