Berita Denpasar

Ketut Pasek Sempat Minta HPnya Tak Dicari saat Mesugan, Keluarga: Katanya Dia Sendiri Bakal Minta

Keluarga korban tabrak lari dan perampokan, I Ketut Pasek Adi Putra merasakan hal yang aneh.

Penulis: Putu Honey Dharma Putri W | Editor: I Putu Juniadhy Eka Putra
Istimewa
Tragedi kecelakaan maut lalu lintas kembali terjadi. Kejadian kecelakaan maut ini, terjadi antara dua pengendara sepeda motor pada Selasa, 7 Februari 2023. Akibat kecelakaan maut ini, seorang pria bernama I Ketut Pasek Adi Putra (23) meninggal dunia di TKP. Kasi Humas Polresta Denpasar, AKP I Ketut Sukadi, menerangkan bahwa kejadian tersebut terjadi di Jalan Raya Puputan Renon, tepat di depan Bank BPD KM 7, Denpasar Timur. 

Prosesi pengabenan mendiang yang saat hidupnya berprofesi sebagai driver ojol ini pun akan digelar besok pada Kamis, 9 Februari 2023 pukul 11.00 WITA. (*)

Jadi Korban Tabrak Lari

Duka amat mendalam dialami keluarga mendiang I Ketut Pasek Adi Putra (23) saat ditemui di rumah mereka di Jalan Raya Sesetan, Banjar Suwung Batan Kendal, Sesetan, Denpasar Selatan, Bali, Selasa 7 Februari 2023.

Pasek meninggal dunia setelah menjadi korban tabrak lari sekaligus korban perampokan, Selasa dini hari.

Berdasarkan keterangan polisi, Ketut Pasek dinyatakan meninggal dunia dalam perjalanan menuju rumah sakit setelah mengalami kecelakaan lalulintas (lakalantas) di Jalan Raya Puputan, Renon, Denpasar, pukul 02.00 WITA.

Ketika Tribun Bali mengunjungi ke rumah duka, tampak keluarga besar korban sedang berkumpul dan dalam keadaan sangat berduka.

Baca juga: Kerap Kecelakaan! Jalan Desa Cempaga Rusak, Masyarakat Ancam Tanami Pohon, Ini Kata Pemkab Buleleng

Putu Sumantra (32), kakak kandung korban, mengaku masih tidak pecaya dengan kepergian adik kesayanganya tersebut.

Keluarga pun mengenang Ketut Pasek selama hidupnya merupakan anak yang tidak banyak bicara.

“Nggak banyak bicara, anaknya polos sekali. Sering memendam kalau ada masalah,” kata Putu Sumantra.

Sang Ayah Sering Bermimpi Aneh

I Ketut Arta Gunawan (56), ayahanda korban, juga tampak sangat terpukul atas kepergian anak laki-lakinya.

Bahkan Ketut Arta mengaku seminggu belakangan sebelum kejadian ini sering bermimpi yang aneh.

“Kami semua ternyata bermimpi yang tidak bagus terus beberapa hari belakangan. Saya sempat mimpi sedang mengganti wastra pelinggih, di mana di rumah saya ini ada acara, bahkan anak pertama saya (kakak korban) sering mengigau ngamuk-ngamuk saat tidur,” ujarnya.

Ketut Arta pun mengenang hal terakhir sebelum anak keempatnya tersebut meninggal.

“Tumben sekali, sebelum kejadian ini sekitar pukul 22.00 WITA, dia nanya keadaan saya, sambil pijit kaki saya. Perhatian sekali. Saya berpesan sama dia untuk bangunkan saya dan ibunya jam 1 untuk ke pasar. Tapi ia mengatakan saya harus hidupkan sendiri alarm agar bangun. Katanya, siapa tahu dia nggak sempat membangunkan,” tuturnya.

Halaman
123
Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved