Gempa Turki

UPDATE Gempa Turki dan Suriah: Korban Tewas 7.825 Jiwa, WHO Perkirakan akan Bertambah Hingga 20.000

Hingga saat ini, total korban tewas gempa Turki dan Suriah telah mencapai 7.825 orang.

Editor: I Putu Juniadhy Eka Putra
AFP/CAN EROK
Tim penyelamat mencari korban selamat melalui puing-puing bangunan yang runtuh di Adana, pada 6 Februari 2023 setelah gempa berkekuatan 7,8 melanda tenggara negara itu. - Jumlah korban tewas gabungan telah meningkat menjadi lebih dari 1.900 untuk Turki dan Suriah setelah gempa terkuat di kawasan itu dalam hampir satu abad. Layanan darurat Turki mengatakan sedikitnya 1.121 orang tewas dalam gempa tersebut, dengan 783 kematian dikonfirmasi di Suriah. (Photo by Can EROK / AFP) 

Turki Umumkan Status Darurat hingga 3 Bulan Kedepan

Pemerintah Turki mengumumkan keadaan darurat selama tiga bulan yang mencakup 10 provinsi di wilayah selatan Turki yang terdampak gempa bumi dahsyat Senin pagi 6 Februari 2023 kemarin.

"Kami telah memutuskan untuk mengumumkan keadaan darurat untuk memastikan operasi penyelamatan dilakukan dengan cepat," kata Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan dalam pidato keduanya sejak gempa pertama melanda Senin pagi.

Data terkini, jumlah korban meninggal gempa yang melanda Turki dan Suriah mencapai di atas 5.000 jiwa. Tim penyelamat terus berpacu dengan waktu untuk menggali orang dari puing-puing bangunan yang runtuh.

Tim penyelamat mencari korban selamat melalui puing-puing di Sanliurfa, pada 6 Februari 2023, setelah gempa berkekuatan 7,8 melanda tenggara negara itu. - Setidaknya 284 orang tewas di Turki dan lebih dari 2.300 orang terluka dalam salah satu gempa terbesar di Turki dalam setidaknya satu abad, saat pekerjaan pencarian dan penyelamatan berlanjut di beberapa kota besar. (Photo by AFP)
Tim penyelamat mencari korban selamat melalui puing-puing di Sanliurfa, pada 6 Februari 2023, setelah gempa berkekuatan 7,8 melanda tenggara negara itu. - Setidaknya 284 orang tewas di Turki dan lebih dari 2.300 orang terluka dalam salah satu gempa terbesar di Turki dalam setidaknya satu abad, saat pekerjaan pencarian dan penyelamatan berlanjut di beberapa kota besar. (Photo by AFP) (AFP/STR)

Melalui deklarasi keadaan darurat memungkinkan presiden dan kabinet untuk melewati parlemen dalam memberlakukan undang-undang baru dan untuk membatasi atau menangguhkan hak dan kebebasan yang mereka anggap perlu. 

Presiden Erdogan mengatakan, keadaan darurat akan berlangsung tiga bulan - artinya akan berakhir sesaat sebelum pemilihan presiden dan parlemen dijadwalkan pada 14 Mei.

Namun hal tersebut masih memungkinkan diperpanjang. Presiden Erdogan sebelumnya mengumumkan keadaan darurat nasional pada Juli 2016 setelah kudeta militer yang gagal.

Baca juga: Heboh, Wanita Hamil Melahirkan Saat Terkubur di Puing Bangunan Usai Gempa Bumi Turki  di Suriah

Erdogan juga mengatakan bahwa 70 negara telah menawarkan bantuan dalam operasi pencarian dan penyelamatan.

Turki berencana membuka hotel di pusat pariwisata Antalya, di sebelah barat, untuk sementara menampung orang-orang yang terkena dampak gempa.

Erdogan mengatakan jumlah korban tewas di Turki telah meningkat menjadi 3.549 orang.

(*)

Sumber: Kompas.com dan Kontan

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved