Banjir di Bali
12 Motor dan Dua Mobil Warga Ikut Terendam Banjir Bandang di Desa Kalibukbuk Buleleng
12 Motor dan Dua Mobil Warga Ikut Terendam Banjir Bandang di Desa Kalibukbuk Buleleng
Penulis: Ratu Ayu Astri Desiani | Editor: Fenty Lilian Ariani
TRIBUN-BALI.COM, SINGARAJA - Banjir bandang menerjang 40 unit rumah warga Desa Kalibukbuk pada Rabu (8/2) malam secara tiba-tiba. Banyak warga yang terjebak di dalam rumah. Mereka tak sempat menyelamatkan diri serta harta bendanya. Bahkan tercatat ada sebanyak 12 unit motor serta dua unit mobil milik warga yang turut terendam banjir.
Perbekel Desa Kalibukbuk, Ketut Suka mengatakan, banjir bandang hingga setinggi pinggang orang dewasa itu terjadi hingga Kamis dinihari. Hal ini terjadi lantaran aliran sungai yang ada di sebelah barat perumahan warga tersumbat oleh sampah dan gelondongan kayu.
Musibah ini pun turut menimpa rumah milik sang perbekel yang terletak di RT 14, Banjar Dinas/Desa Kalibukbuk. Satu unit mobil dan lima motor miliknya yang terparkir di halaman rumah pun kini dalam keadaan rusak, akibat ikut terendam banjir. Saat musibah itu terjadi, ia bahkan terpaksa menjebol tembok belakang rumahnya, agar banjir cepat surut.
"Kami terjebak, tidak bisa keluar rumah. Kami bingung harus berbuat apa, karena banjirnya datang dalam hitungan menit. Saya sampai jebol tembok belakang biar air cepat surut. Kalau tidak dijebol, kemungkinan kami sudah tenggelam," terangnya.
Atas adanya kejadian ini, Ketut Suka mengimbau kepada warganya untuk mengungsi sementara waktu ke rumah kerabat yang lebih aman, apabila hujan lebat masih terus terjadi. Sementara untuk membersihkan sisa lumpur, ia telah meminta bantuan aparat TNI-Polri, BPBD Buleleng serta Dinas Pemadam Kebakaran Buleleng.
"Banjir juga pernah terjadi beberapa tahun lalu, namun tidak separah seperti sekarang ini. Kemarin itu hujannya memang sangat lebat, kemudian saluran sungai tersumbat bongkahan kayu yang datang dari selatan. Warga kesulitan membersihkan, bahkan ada yan nyaris tergelincir," tuturnya.
Sementara Plt Kedaruratan dan Logistik BPBD Buleleng, Ketut Yudistira mengatakan, berdasarkan hasil pendataan awal, total kerugian yang dialami oleh warga akibat musibah ini mencapai Rp 100 juta. Untuk membersihkan lumpur, pihaknya harus menurunkan alat berat serta 26 personel. "Penanganannya tidak bisa dilakukan secara manual, karena lumpur cukup tebal. Kami upayakan menurunkan alat berat, agar pembersihan tuntas dilakukan selama satu hari," tandasnya.
Selain banjir bandang di Desa Kalibukbuk, hujan lebat juga menyebabkan senderan rumah sepanjang 15 meter, milik Nyoman Maliastra (64) di Banjar Dinas Batudinding, Desa Pegadungan, Kecamatan Sukasada, Buleleng jebol. Material longsor menutup saluran irigasi Subak Babakan Sanda Pedagungan.
Sementara Kepala Pelaksana BPBD Buleleng Putu Ariadi Pribadi menyebut, berdasarkan informasi dari BMKG hujan disertai angin kencang diperkirakan akan terjadi di Buleleng selama beberapa hari kedepan. Hal ini terjadi akibat kemunculan tiga bibit siklon tropis secara sekaligus, yang menyebabkan cuaca ekstrem di sejumlah daerah di Indonesia, termasuk Bali. Untuk itu, ia pun mengimbau kepada masyarakat untuk selalu waspada. (*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.