USAI Simulasi Malah Gempa Bumi Benaran Terjadi! Latihan di Buleleng, BPBD Lakukan Hal Ini 

TRIBUN-BALI.COM, SINGARAJA - Siapa sangka hari ini, Kamis 25 September 2025 gempa bumi berkekuatan 5,7 Skala Richter (SR) di timur laut Banyuwangi, Jawa Timur, terasa sampai di Bali, khususnya wilayah Kabupaten Buleleng.

Walau demikian, gempa bumi yang terjadi sekitar pukul 17.04 WITA ini, tidak mengakibatkan kerusakan bangunan. 

Uniknya ternyata pada hari yang sama, BPBD Buleleng sempat melakukan pelatihan/simulasi penguatan respon gempa bumi dan tsunami. Kegiatan itu berlangsung pada 08.10 Wita, di wilayah Desa Pengastulan, Kecamatan Seririt, Buleleng. 

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Buleleng, Putu Ariadi Pribadi mengungkapkan, simulasi dimulai pukul 07.30 Wita berupa pengarahan. Simulasi melibatkan Warga, pelajar SD, madrasah. 

Baca juga: POTENSI Gempa Bumi & Tsunami di Klungkung, BPBD Matangkan Rencana Kontingensi Bencana Alam!

Baca juga: BREAKING NEWS! Gempa Magnitudo 5,7 Guncang Banyuwangi, Terasa Sampai ke Bali, Tak Berpotensi Tsunami

"Selanjutnya pada pukul 08.10 Wita, sirine tanda gempa dibunyikan, seolah-olah terjadi guncangan dan disusul ancaman tsunami. Mereka kemudian diarahkan oleh dan relawan tsunami menuju titik kumpul di kantor desa, pura, dan masjid," jelasnya. 

Menurut Ariadi, secara umum respon masyarakat terhadap gempa bumi-tsunami semakin meningkat. Hanya saja, jalur evakuasi masih terkendala karena Desa Pengastulan hanya memiliki satu pintu keluar tanpa jalur alternatif. 

Selain itu, waktu emas evakuasi yang diperkirakan hanya 4 menit dengan skenario tsunami setinggi 1,5 meter, dinilai masih terlalu singkat, jika semua warga dievakuasi secara bersamaan.

"Mengingat saat ini baru ada tiga titik kumpul, tentu ke depannya ini harus ditambah. Sehingga evakuasi lebih cepat dan tidak menumpuk di satu lokasi. Apalagi jumlah warga lebih dari 5 ribu orang, butuh kajian ulang soal jalur dan titik kumpul," ucapnya. (mer)