POTENSI Gempa Bumi & Tsunami di Klungkung, BPBD Matangkan Rencana Kontingensi Bencana Alam!

TRIBUN-BALI.COM - Kabupaten Klungkung merupakan salah satu wilayah, yang berpotensi bencana gempa bumi dan tsunami. Hal ini membuat BPBD Klungkung, secara berkesinambunghan mematangkan rencana kontingensi bencana.

Kegiatan uji publik dan penyempurnaan rekon gempa bumi, dilaksanakan di Kantor BPBD Klungkung, Rabu (16/7/2025). Kegiatan ini melibatkan OPD terkait di Pemkab Klungkung termasuk PMI Provinsi Bali.

Hal ini untuk mematangkan kontingensi bencana, sehingga setiap stakeholder semakin memahami tugas dan fungsi dalam mitigasi bencana.

"Ada 11 hazart (potensi) bencana secara nasional, semua ada di Klungkung. Sehingga perlu kita matangkan lagi rencana kontingensi kita. Hari ini kami melakukan FGD (focus group discussion) dibantu PMI Bali, untuk mematangkan rencana kontingensi kita menghadapi bencana gempa bumi," ujar Kepala Pelaksana BPBD Klungkung, I Putu Widiada, Kamis (17/7/2025).

Baca juga: LAGI! Truk Rem Blong Angkut Tisu Terguling & Melintang di Desa Wanagiri, Dampak Jalur Bajera Jebol!

Baca juga: Fenomena Ribuan Ikan Mati di Danau Batur, Perlunya Pengecekan Kualitas Air Secara Berkala 

Setelah dilakukan FGD, rencana kontingensi ini akan diajukan ke bupati untuk dijadikan perbup. Sehingga dapat dipakai di tahun 2026 sebagai acuan saat terjadi situasi darurat bencana gempa bumi.

"Semua OPD terlibat. Dengan adanya rencana kontingensi ini, sudah ada acuan jelas. Jika terjadi bencana, OPD sudah mengetahui apa yang harus dilakukan dan apa yang dilaksanakan," jelas Widiada.

Menurutnya secara geografis, potensi bencana di Klungkung cukup tinggi. Klungkung yang berada di kawasan pesisir, membuatnya beresiko bencana tsunami.

Khususnya di pesisir selatan Klungkung. Bahkan Klungkung juga masuk KRB (kawasan rawan bencana) Gunung Agung, karena muara sungai unda sebagai jalur lahar dingin masuk di wilayah Klungkung.

"Ke depan kami akan berupaya agar semua bencana yang rawan di Klungkung, memiliki rencana kontingensi. Sehingga jika terjadi darurat bencana, tidak ada lagi pembagian tugas, tidak ada lagi saling bertanya, semua sudah memahami apa yang bisa dilakukan dan harus dilaksanakan," jelasnya.

Ketua Bidang Penanggulangan Bencana Pengurus PMI Provinsi Bali, Agus Bambang Priyanto mengatakan, rencana kontingensi bukan hanya dokumen teknis semata, tapi wujud nyata kesiapan dalam menyelamatkan nyawa, melindungi aset dan mempercepat pemulihan pasca bencana.

"PMI sebagai mitra pemerintah di bidang penanggulan bencana, berkomitmen untuk terus mendukung upaya kesiapsiagaan. Melalui program pelatihan, penyediaan logistik, maupun eduksi masyrakat," jelasnya. (mit)