Berita Klungkung

TAK ADA RASA HORMAT! Berikut Pengakuan Miris Cewek Kanada Dipaksa Berhubungan di Nusa Penida

TAK ADA RASA HORMAT! Berikut Pengakuan Miris Cewek Kanada Dipaksa Berhubungan di Nusa Penida

|
istimewa
TAK ADA RASA HORMAT! Berikut Pengakuan Miris Cewek Kanada Dipaksa Berhubungan di Nusa Penida 

TRIBUN-BALI.COM, SEMARAPURA - Tak disangka liburannya di Nusa Penida, Klungkung, Bali bakal menyisakan trauma mendalam bagi wisatawan Kanada berinisial CEC (27).

Gadis Kanada itu dipaksa berhubungan oleh pemuda asal Sorong, Papua Barat, BKW (22).

Kini kondisi psikis wisatawan Kanada itu memprihatinkan dirinya terguncang setelah kejadian buruk itu.

Dengan kondisi psikis yang terganggu, wisatawan Kanada itu menuturkan detik-detik kejadian biadab itu kepada Polisi.

Baca juga: BABAK BARU Kasus Dugaan Perselingkuhan di Buleleng, Bupati Sebut SK Pemecatan 2 PPPK Bisa Dicabut

Sebelum akhirnya membuat laporan, perempuan asal Kanada itu sempat mengurung diri di kamar bungalow yang disewanya di Nusa Penida.

Hal itu dilakukan korban karena mengalami trauma akut setelah dipaksa berhubungan.

Diketahui wisatawan Kanada itu baru berani melapor ke kepolisian setelah bercerita tentang apa yang dialaminya ke teman-temannya.

Pasca menerima laporan dari wisatawan tersebut, BKW (22) ditangkap kepolisian di Nusa Lembongan, Nusa Penida dan langsung disebrangkan ke Polres Klungkung untuk ditahan.

Baca juga: TAK ADA TAWAR MENAWAR! Pasca Banjir di Bali, Giri Prasta Terapkan Aturan ini, Siapkan Sanksi

Pria yang diketahui sebagai buruh serabutan di Nusa Penida itu, telah ditetapkan tersangka kekerasan seksual.

"Kondisi korban asal Kanada itu mengalami trauma. Psikisnya terguncang. karena kejadian ini. 

Selain itu korban mengeluh sempat sakit pada bagian senitifnya dan berdarah," ujar Kasat Reskrim Polres Klungkung AKP Reno Chandra Wibowo didampingi Kasi Humas Agus Widiono, Kamis (18/9/2025).

Dari penjelasan korban, dirinya dipaksa berhubungan berawal saat dirinya dan teman-temannya berada di sebuah villa untuk minum-minuman beralkohol dan mengobrol, Sabtu (6/9/2025).

Kemudian, tiba-tiba datang pelaku yang ikut berbaur dan berbincang dengan mereka, termasuk korban.

"Kemudian korban mengatakan pelaku ini datang tidak diundang, teman-temannya juga tidak ada mengundang. Ia tiba-tiba datang dan ikut berbaur," jelas Chandra Wibowo.

Lalu Minggu (7/9/2025) dini hari sekitar pukul 00.30 Wita, teman-teman korban meninggalkan lokasi yang dimana masih ada pelaku.

Halaman
123
Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved