Gempa Turki

Curahan Hati Ibu Korban Gempa Turki di Bali, Ditinggal Anak Cucu & Mantu, 'Tuhan Berkehendak Lain'

Bahkan orangtua Nia belum sempat melihat cucunya secara langsung. Saat ini, rumah duka di Jalan Nangka Permai 2 Gang Drupadi Nomor 4, Denpasar sudah

|
Dok Pribadi Nia Marlinda
Foto kenangan pernikahan Nia Marlinda dan sang suami Tahun 2021. Diketahui, Nia Marlinda, suami, dan anaknya menjadi korban tewas dalam bencana alam Gempa Turki, Senin 6 Februari 2023. 

TRIBUN-BALI.COM – Nia Marlinda, seorang warga Denpasar, Bali, turut menjadi korban tewas dalam tragedi Gempa Turki pada Senin 6 Februari 2023.

Duka mendalam dirasakan ayah, ibu, dan keluarga Nia Marlinda di Bali.

Bidayati, ibunda Nia Marlinda mengungkapkan telah mengikhlaskan kepergian anak, cucu, dan menantunya untuk selamanya.

“Saya meyakini anak, cucu, dan menantu saya, husnul khotimah dan mati sahid, karena meninggal dalam bencana alam,” ungkapnya kepada Tribun Bali, Jumat 10 Februari 2023.

Ia juga meminta doa masyarakat untuk anak, cucu, dan menantunya itu.

Keluarga kecil Nia sejatinya telah merencanakan untuk pulang ke Bali pada akhir 2023 ini.

Bahkan persiapan di rumah di Denpasar telah dilakukan, seperti menyiapkan kamar dengan desain interior sesuai keinginan Nia.

“Sebetulnya Nia, suami dan anaknya berencana untuk kunjungi Bali pada akhir 2023 ini. Namun, Tuhan ternyata berkehendak lain,” kata Bidayati.

Bahkan orangtua Nia belum sempat melihat cucunya secara langsung.

Baca juga: Update Korban Tewas Gempa Turki Capai 20 Ribu Lebih, Keluarga Nia di Bali Tunggu Kabar Terbaru

Saat ini, rumah duka di Jalan Nangka Permai 2 Gang Drupadi Nomor 4, Denpasar sudah ramai didatangi sanak keluarga dan kerabat.

Paman Nia, Siddik mengatakan Nia sudah tiga tahun tidak pulang ke Bali, dan tahun ini berencana pulang ke Bali.

Namun rencana tinggal rencana. Nia tak mungkin lagi pulang ke Bali. Malam ini akan digelar tahlilan untuk almarhum yang menjadi korban Gempa Turki.

Acara tahlilan akan digelar selama tujuh hari.

Sosok Nia Marlinda

Nia Marlinda (31) merupakan perempuan yang lahir, besar, dan sekolah di Bali.

Orangtuanya berasal dari Lombok dan telah tinggal di Bali sejak Tahun 1987.

Dia adalah Nia Marlinda (31). Duka mendalam dirasakan keluarga yang tinggal di Jalan Nangka Permai 2 Gang Drupadi Nomor 4, Denpasar, Bali.

Diketahui, Nia telah menikah dengan Yasin Calisir yang merupakan Warga Negara Turki pada Tahun 2021.

Dari pernikahan tersebut, Nia telah memiliki seorang anak Bernama Barkay Azka.

Suami dan anaknya juga menjadi korban tewas dalam bencana gempa tersebut.

Nia Marlinda telah pergi untuk selamanya, namun sosoknya masih sangat lekat di hati keluarga dan orang-orang yang mengenalnya.

Ayah Nia Marlinda, Haji Muhammad Sukarmin menceritakan awal mula anaknya hingga sampai menikah dengan warga negara Turki.

Sang ayah mengatakan awalnya anaknya bekerja di Bali.

Suasana duka menyelimuti rumah Warga Negara Indonesia (WNI), Nia Marlinda (31), yang berlokasi di Jalan Nangka Permai 2 Gang Drupadi Nomor 4, Denpasar.

Nia adalah WNI, yang sudah menikah dengan Yasin Calisir yang merupakan Warga Negara Turki, dan mereka menjadi korban gempa bumi berkekuatan 7,8 SR di Turki.

Naasnya, sang buah hatinya bernama Barkay Azka juga bersama mereka, pada Senin 6 Februari 2023 kemarin.

Sebelumnya mereka berdua menikah pada 2021 di Turki.
Nia Marlinda bersama suami dan anaknya semasa hidup. Nia adalah WNI, yang sudah menikah dengan Yasin Calisir yang merupakan Warga Negara Turki, dan mereka menjadi korban gempa bumi berkekuatan 7,8 SR di Turki.

Baca juga: Khawatir Ada Gempa Susulan, Keluarga di Bali Berharap PMI di Turki Baik-baik Saja

Namun kemudian ada kesempatan dan dikirim ke Turki, untuk jenjang karirnya pada Tahun 2020.

Di Turki, ia akhirnya menikah dengan Yasin Calisir yang berprofesi sebagai Dosen Bahasa Inggris, pada Tahun 2021.

Setelah menikah, Nia berhenti bekerja dan hanya suaminya yang bekerja.

Sejak menikah di Turki, Nia belum pernah pulang ke Bali hingga tragedi gempa tersebut terjadi.

“Belum (pernah pulang ke Bali), selama nikah itu belum boleh karena peraturannya masih ketat. Warga Turki katanya waktu itu tidak boleh kemana-mana, dan sampai sekarang belum pulang ke Bali. Kalau mau pulang tidak boleh bawa anak jadi harus sendiri katanya,” ungkap Sukarmin.

Sukarmin dan keluarga pertama kali mendapatkan kabar anaknya menjadi korban tewas Gempa Turki langsung dari KBRI setempat.

Sukarmin mengatakan, istrinya memang sering melakukan komunikasi dengan KBRI.

Informasi terakhir yang ia dapatkan, banyak orang Indonesia di sana dan di gedung yang ditempati anaknya memang sudah roboh.

Komunikasi terakhir yang ia lakukan dengan anaknya hanya melalui videocall WhatsApp.

Nia Marlinda sering mengirimi foto-foto anaknya ke keluarga di Bali dan selalu bercerita bahwa keluarga kecilnya dalam kondisi sehat.

“Ketika videocall, ia pun sering bersendagurau dengan kami di sini. Bahkan minta tolong nanti kamarnya digambarkan lautan matahari, jangan bulan karena matahari lebih terang juga ada burung dan ombaknya sudah kita laksanakan. Dan saya sudah fotokan hasilnya dan dia bilang pas, agar dia pulang ke Bali nanti dia senang,” imbuhnya.

“Kita hanya bisa berdoa saja, kita pasrahkan saja yang penting kita bisa kuat menerima saja. Tapi bagaimanapun, saya menahan diri untuk tidak sedih ya tidak bisa, saya memang diam tapi air mata tumpah terus,” ujarnya.

Ibu Nia saat mendapat kabar anaknya menjadi korban tewas, langsung bergegas pulang ke Bali dari Jombang.

Selama ini hanya sang ibu yang berkomunikasi dengan KBRI di Turki.

Nia Marlinda ini merupakan anak kedua dari lima bersaudara.

Dan ketika anaknya menikah di Turki pun, sebagai orangtua ia tak dapat pergi ke Turki karena situasi sedang Covid-19.

Pada pernikahan putrinya tersebut, orangtua hanya diwakilkan oleh wakil di sana, serta keluarga menyaksikan melalui media sosial.

“Nia anak yang baik, ramah tamah pada semua orang. Makanya teman-temannya sedih semua, karena dia itu tidak pernah nakal dan neko-neko bekerja ya bekerja, pulang ya pulang tidak ada masalah dengan perusahaan. Cuma karena menikah akhirnya selesai bekerja di sana,” tambahnya.

Sementara adik Nia Marlinda yakni Marina mengatakan, kakaknya dikenal sangat friendly dengan orang lain.

“Ramah. Suka sama anak kecil,” kenang Marina. (*)

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved