Gempa Turki

Komang Anggreni PMI Asal Bali Sempat Rasakan Gempa di Turki, Saat Kejadian Di Apartemen Lantai 15

Komang Anggreni, PMI asal Bali sempat rasakan gempa di Turki, saat kejadian di apartemen lantai 15.

Penulis: Ni Luh Putu Wahyuni Sari | Editor: Putu Kartika Viktriani
AFP
Orang-orang menyaksikan tim penyelamat mencari korban selamat di bawah puing-puing bangunan yang runtuh setelah gempa bumi di kota Aleppo, Suriah yang dikuasai rezim pada 6 Februari 2023. - Komang Anggreni, PMI asal Bali sempat rasakan gempa di Turki, saat kejadian di apartemen lantai 15. 

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Seorang pekerja migran Indonesia (PMI) asal Bali, Komang Anggreni turut merasakan Gempa Bumi 7,8 SR yang mengguncang Kota Kahramanmaras, Turki pada, Senin 6 Februari 2023 kemarin.

Ia pun sempat mengambil video saat gempa terjadi hingga viral dimedia sosial. 

“Terkait Vidio yang disebarluaskan ini, saya salah satu yang ada di dalamnya kami semua selamat, posisi kami pada saat itu kami baru pulang kerja jam 1 pagi dan kejadian gempa terjadi pada saat jam 4 pagi (di jam tidur kami),” jelasnya pada, Jumat 10 Februari 2023. 

Lebih lanjutnya ia menerangkan, ketika gempa Komang dan teman-temannya tinggal di apartemen yang lantai 15 dan gempa terjadi pada saat ia dan teman-temannya sedang tertidur.

Ia pun sangat terkejut, terlebih listrik sudah mati dan kamar bergoyang diguncang gempa.

Komang pun ingin lari namun guncangan gempa sangat keras terlebih ia dan teman-temannya berada dilantai yang lumayan tinggi dan juga dalam kondisi lelah tak memiliki tenaga usai bekerja. 

“Yang tidak pernah merasakan pasti tidak tahu bagaimana rasanya. Bayangan perasaan kami pada saat itu diluar hujan badai, beberapa orang yang disebelah kamar kita melarikan diri pada saat guncangan 1 berjalan tetapi mereka terluka karena terjatuh di tangga dan bertumpuk-tumpuk,” imbuhnya. 

Namun Komang dan teman-temannya yang sekamar tidak terluka sedikitpun karena mereka keluar pada saat guncangan berhenti.

Ketika ia keluar ruangan karena dalam keadaan panik ia tidak memakai sandal, jaket dan membawa barang-barang lainnya.

Baca juga: Empat Hari Sebelum Kejadian Sempat Video Call Ibunya di Bali, Begini Sosok Nia Korban Gempa Turki

Ia dan teman-temannya sempat panik karena gempa susulan terus ada dan hujan badai terus berjalan diluar. 

“Dan terkait Video yang saya buat tanpa sengaja saya membuat Video, awalnya saya panik dan membuka senter tapi tidak sengaja Video yang kebuka, saya sadar Video itu ada pada saat saya ngusngsi dan ingin mengirimi keluarga di Bali sebuah foto keadaan saya pada saat itu,” ceritanya. 

Ia tinggal di Apartemen tersebut bersama 15 orang, 4 orang kemarin sudah dievakuasi dengan KBRI dan sudah dibawa ke Ankara, sisanya 6 orang mengungsi di sebuah lapangan dan Komang bersama 5 orang lainnya tinggal di rumah atasan mereka.

Hingga kini Atasan dan Agen pencari pekerjaan mereka mengatakan akan memindahkan pekerja ke Antalia, Istanbul atau Boodrum.

Pada saat ini Komang mengatakan masih memiliki bahan makanan dan pihak agen sudah membantu mengirimi uang 300 lyra perorang dan paket data untuk memberi kabar. 

“Yang kami butuhkan sekarng hanya air, disini tidak ada air untuk mandi dan lain-lain. Kami juga butuh paket data yang lebih banyak untuk waspada, dan makanan untuk kami stok selama kami belum dipindah,” urainya. 

Komang disana bekerja sebagai terapis SPA dan baru bekerja sekitar 4 bulan dan tinggal di Kota Hatay, Iskadrun. 

“Kami sedang berduka, kami kehilangan pekerjaan, beri kami semangat,” pintanya.

(*)

Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved