Berita Tabanan
Satlantas Polres Tabanan Bagi Helm dan Paket Nasi Ayam Ke Pengendara Taat Lalu Lintas
Satlantas Polres Tabanan bagi helm dan paket nasi dan ayam ke pengendara taat lalu lintas.
Penulis: I Made Ardhiangga Ismayana | Editor: Putu Kartika Viktriani
TRIBUN-BALI.COM, TABANAN - Pelanggaran lalu lintas masih kerap terjadi di wilayah hukum Satlantas Polres Tabanan.
Atas hal ini, serangkaian pula dengan Operasi keselamatan Agung 2023 yang digelar mulai dari 7 Februari hingga 20 Februari 2023.
Satlantas Polres Tabanan memberikan reward kepada pengendara taat lalu lintas.
Reward itu berupa makan siang, sembako dan juga helm.
Kasatlantas Polres Tabanan, AKP Kanisius Pranata mengatakan, pihaknya membagikan sekitar dua helm 20 paket sembako dan 25 paket nasi ayam.
Hal ini merupakan rangkaian dari gelaran operasi keselamatan agung. Dimana pihaknya membagikan reward itu kepada yang sudah tertib dalam berkendara.
“Mereka yang sudah tertib kami berikan helm, nasi ayam dan sembako. Ini sebagai reward dari kami,” ucapnya, Senin 13 Februari 2023.
Dijelaskannya, bahwa pihaknya masih mendapati adanya masyarakat yang belum melakukan keselamatan berkendara.
Misalnya saja, dengan membonceng anak-anaknya tapi tidak membawa helm.
Sehingga, diberikan helm supaya tertib berlalu lintas.
Baca juga: Hari Ke-7 Ops Keselamatan Agung 2023, Polresta Denpasar Tindak Puluhan Pelanggar Lewat ETLE
Pihaknya juga memberikan brosur keselamatan.
“Keselamatan berlalu lintas itu sangat penting. Operasi keselamatan agung ini akan dilakukan hingga akan 20 Februari mendatang,” ungkapnya.
Sedangkan jenis pelanggaran yang masih terjadi selama ini, sambung Kanisius, yakni penumpang kendaraan roda dua, yang dibonceng masih kedapatan tidak menggunakan helm.
Masyarakat masih beranggapan, bahwa hanya yang membonceng yang menggunakan helem.
Padahal, sudah seharusnya keduanya menggunakan helm.
“Kemudian ada juga masih penedara roda empat atau kendaraan besar lainnya, tidak menggunakan sabuk keselamatan,” jelasnya.
Kanisius menambahkan, pelanggaran lain ialah melawan arus.
Kemudian dengan tidak mengklik helm.
Nah, alasan melawan arus sering terjadi atau dilakukan, karena alasan dekat dan cuma sebentar atau alasan lain.
Padahal itu tetap saja membahayakan bagi pengguna jalan tersebut.
“Kami akan gelar mulai dari perempatan Dakdakan, TL kediric gerogak hingga ke jalur Gilimanuk. Akan ada 135 personel, yang kami terjunkan. Sejauh ini untuk teguran sudah ada sekitar 100 pelanggar. Kemungkinan bertambah karena data 100 itu sampai Minggu kemarin,” bebernya. (ang).
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.