Berita Jembrana

Cakupan Vaksinasi HPR Rendah, Dinkes Jembrana Khawatir, Buntut Warga Mendoyo Meninggal Diduga Rabies

Dinas Kesehatan Jembrana melakukan penelusuran dan memastikan tidak ada lagi warga yang sempat digigit anjing diduga rabies di Desa Penyaringan

Tribun Bali/ I Made Prasetia
Tim Keswan-Kesmavet, Dinas Pertanian dan Pangan Jembrana menggelar vaksinasi rabies emergency di wilayah Banjar Anyar Tengah, Desa Penyaringan, Kecamatan Mendoyo, Selasa 14 Februari 2023. 

TRIBUN-BALI.COM, JEMBRANA - Dinas Kesehatan Jembrana melakukan penelusuran dan memastikan tidak ada lagi warga yang sempat digigit anjing diduga rabies di Desa Penyaringan, Kecamatan Mendoyo, Jembrana, Bali.

Selain itu, sebanyak 15 orang anggota keluarga dari warga yang meninggal dunia dengan riwayat digigit anjing juga telah diberikan Vaksin Anti Rabies (VAR) tahap pertama.

Pemberian VAR itu dilakukan atas permintaan pihak keluarga sebagai antisipasi saja meskipun tingkat kerentanan penularan dari manusia ke manusia sangat rendah.

Baca juga: Bupati Tamba Apresiasi Penampilan Anak Difabel dalam Festival Tari Jembrana


Sub Koordinator Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular (P2PM), Dinas Kesehatan Jembrana, Ida Bagus Made Adnyana menjelaskan, pihaknya bersama tim telah turun ke lapangan melakukan penelurusan dan memastikan tidak ada lagi warga yang sempat digigit anjing yang sama dengan korban. 

 

"Tim kita sudah turun ke lapangan untuk pendataan. Dan dipastikan dari hasil penelusuran tidak ada warga lain yang sempat digigit anjing yang sama," tegas Bagus Adnyana saat dikonfirmasi, Rabu 15 Februari 2023. 

Baca juga: Keswan-Kesmavet Jembrana Laksanakan Vaksinasi Rabies Emergency


Dia mengatakan, atas permintaan keluarga sebagai antisipasi, pihak anggota keluarga yang sempat kontak dengan korban (diduga suspek rabies) tersebut, Dinas Kesehatan Jembrana memfasilitasi untuk pemberian Vaksin Anti Rabies (VAR) tahap pertama. Meskipun sejatinya tingkat penularan dari manusia ke manusia sangat kecil.


"Kemarin ada 15 anggota keluarga dari korban yang diberikan layanan VAR. Mungkin karena panik atau gimana, VAR dilakukan sebagai antisipasi. Nanti secara bertahap akan kita seleksi lagi untuk diberikan kepada yang paling rentan," ungkapnya. 


Menurut Adnyana, pihaknya hingga saat ini masih merasa sangat khawatir dengan ancaman rabies.

Baca juga: Seorang ASN di Jembrana Meninggal Dunia, Sebelum Meninggal Sempat Tunjukan Ciri Mengarah ke Rabies

Sebab, untuk menekan kasus rabies, harus diimbangi dengan tingkat atau cakupan vaksinasi rabies pada HPR (hewan penular rabies) yang tinggi. 


"Selama cakupan vaksinasi rabies terhadap HPR masih rendah, ancaman rabies masih tinggi," tegasnya. 

 

Sebelumnya, tim Keswan-Kesmavet, Dinas Pertanian dan Pangan Jembrana menggelar vaksinasi rabies emergency di wilayah Banjar Anyar Tengah, Desa Penyaringan, Kecamatan Mendoyo, Selasa 14 Februari 2023.

Baca juga: Jembrana Catat 13 Kasus Anjing Positif Rabies, Kecamatan Mendoyo Nihil Kasus

Hal ini merupakan buntut dari seorang ASN yang meninggal dunia karena ada riwayat digigit hewan penular rabies (anjing) di rumahnya. 


Menurut Kabid Keswan-Kesmavet, Dinas Perttanian dan Pangan Jembrana, I Wayan Widarsa mengatakan, pihaknya langsung menerjunkan tim reguler untuk melaksanakan vaksinasi emergency di wilayah Banjar Anyar Tengah, Desa Penyaringan.

Baca juga: Gigitan Anjing Rabies Capai 9 Kasus Diawal Tahun 2023


"Hari ini kita langsung terjunkan personel untuk laksanakan vaksinasi emergency," kata Widarsa saat dikonfirmasi, Selasa 14 Februari 2023. 


Widarsa menyebutkan, pihaknya menerjunkan sembilan orang personel serta didampingi Babinsa dan Bhabinkamtibmas Desa Penyaringan. (*)

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved