Berita Badung
Harga Beras di Badung Terus Naik, Saat Ini Kualitas Medium Rp14 ribu/kg dari Sebelumnya Rp12 Ribu/Kg
Harga beras di Kabupaten Badung terus meningkat, bahkan kini harga beras naik hingga Rp2.000 sampai Rp 3.000 per kilogram.
Penulis: I Komang Agus Aryanta | Editor: Ida Ayu Suryantini Putri
TRIBUN-BALI.COM, BADUNG - Harga beras di Kabupaten Badung terus meningkat, bahkan kini harga beras naik hingga Rp2.000 sampai Rp 3.000 per kilogram.
Lonjakan harga beras ini mulai terlihat sejak awal tahun 2023. Sebelumnnya, harga beras berada di kisaran Rp10.000/kg hingga Rp12.000/kg tergantung dari kulaitas beras.
Namun kini di pasaran harga beras sudah naik.
Baca juga: Naik Tajam, Harga Beras di Bali Naik Mulai dari Penggilingan, dari Rp10.800 Jadi Rp12 Ribu
Harga beras mencapai kisaran Rp13.000/kg untuk kualitas medium dan Rp14.000/kg untuk beras kualitas premium.
Kadis Pertanian dan Pangan Badung I Wayan Wijana, mengatakan lonjakan harga beras tidak terlepas dari menurunnya produksi gabah yang diakibatkan oleh cuaca.
Saat ini sebagian besar luas lahan padi masih tahap vegetatif.
Baca juga: Antisipasi Harga Beras Terus Naik, Beli Kemasan Beras 5 Kilogram Lebih Murah dan Promo
"Hemat saya saat ini produksi mengurang karena pengaruh cuaca," katanya Wijana.
Diakui, curah hujan yang tinggi berpengaruh terhadap produktivitas tanaman padi, karena sinar matahari sangat berpengaruh terhadap pembentukan bulir padi.
Sehingga, cuaca yang tidak menentu berakibat pada menurunnya produksi gabah, sehingga berdampak terhadap harga beras di pasaran.
Baca juga: Jika Harga Beras Terus Naik, Ini Kata TPID dan Bulog Bali: Siap Memasok 2000 Ton dari Jawa Timur
"Kenaikan harga beras saat ini disebabkan menurunnya produksi gabah, karena saat ini sebagian besar luas lahan padi masih tahap vegetatif atau belum saatnya panen. Namun di beberapa daerah lain gabah juga belum kering betul," ungkapnya.
Mantan Kabag Organisasi dan Tata Laksana Setda Badung ini memprediksi harga beras akan kembali normal jika panen raya tiba, yakni pada Maret mendatang.
"Sekitar bulan Maret akan mulai ada panen raya, sehingga produksi gabah akan meningkat lagi," katanya.
Baca juga: Indonesia Masuki Masa Panen Raya Maret 2023, Harga Beras Impor Tinggi, Impor Beras Disetop!
Wayan Wijana mengakui sejatinya produksi beras di Kabupaten Badung masih mengalami suplus.
Hal ini ditunjukan dari luas tanam padi pada 2022 sebanyak 18.966 Ha dengan produksi beras 62.821,34 ton. Sedangkan, kebutuhan beras 48.270,45 ton. :Sejatinya Badung suplus, namun untuk data di 2023 belum ada datanya," ucapnya.
Pemerintah Kabupaten Badung telah merancang kegiatan Operasi Pasar (OP) dan pasar murah.
Langkah ini guna mengantisipasi lonjakan harga kebutuhan pokok menjelang hari raya Nyepi di bulan Maret serta nanti ada bulan puasa dan juga Idul Fitri.
Baca juga: Siap Pasok 2 Ribu Ton, Antisipasi TPID dan Bulog Bali Jika Harga Beras Terus Naik
Untuk diketahui, harga kebutuhan pokok di Kabupaten Badung khususnya merangkak naik pada awal tahun 2023.
Dari pantauan pada bulan Januari 2023, harga beras terus naik sampai rata-rata harga beras naik Rp 500/kg.
Kendati demikian pemerintah setempat juga terus melakukan upaya dan melakukan pemantauan harga guna mengantisipasi lonjakan harga kebutuhan pokok terus meningkat.
Baca juga: Menteri Pertanian Pastikan Ketersediaan Beras di Bali Dalam Kondisi Aman
Kepala Bagian Perekonomian Anak Agung Sagung Rosyawati, saat dikonfirmasi Jumat 20 Januari 2023 mengakui jika pihaknya sudah melakukan pemantauan harga.
Dari hasil pemantauan harga sebelum dan sesudah tahun baru harga beras di Badung mengalami kenaikan Rp500 /kg.
"Sekarang harga beras bervariasi mulai dari Rp12 000 /kg sampai Rp13.500/kg," ujarnya Rosyawati.
Pihaknya mengakui peningkatan harga beras terjadi awal tahun 2023, namun sebelum tahun 2023 atau di akhir 2022 harga beras kisaran Rp12 ribu/kg sampai Rp 13.000/kg. (*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.