Anak Pejabat Aniaya Remaja

Ayah Mario Dandy, Rafael Alun Trisambodo Tiba di Gedung KPK, Jalani Pemeriksaan LPHK Rp56 Miliar

Rafael Alun Trisambodo tiba di Gedung Merah Putih Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada Rabu 1 Maret 2023.

Editor: I Putu Juniadhy Eka Putra
Tribunnews.com/Ilham Rian Pratama
Rafael Alun Trisambodo saat sedang menjalani pemeriksaan di Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Rabu (1/3/2023). Pegawai Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) itu akan diklarifikasi terkait jumlah harta sebesar Rp56 miliar sebagaimana tercantum Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN). 

Ayah Mario Dandy, Rafael Alun Trisambodo Tiba di Gedung KPK, Jalani Pemeriksaan LPHK Rp56 Miliar

TRIBUN-BALI.COM, JAKARTA - Ayah dari Mario Dandy Satriyo (20), Rafael Alun Trisambodo tiba di Gedung Merah Putih Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada Rabu 1 Maret 2023.

Mantan Pegawai Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) itu hadir untuk mengklarifikasi terkait harta kekayaannya sebesar Rp 56 miliar yang tercantum dalam Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN).

Dilansir dari Tribunnews.com, saat berita ini ditulis, Rafael Alun Trisambodo tengah menjalani pemeriksaan oleh KPK.

Sebelumnya, ia masuk ke ruang pemeriksaan sekitar pukul 09.30 WIB.

Rafael Alun Trisambodo sebelumnya tiba di gedung KPK sekira pukul 07.52 WIB.

Kedatangannya lolos dari pantauan awak media.

Jika Ada Kejanggalan, KPK akan Ambil Tindakan

Lebih lanjut, Wakil Ketua KPK Alexander Marwata mengatakan apabila dari hasil pemeriksaan nantinya terdapat transaksi janggal, maka hal itu bisa jadi bukti awal dugaan tindak pidana korupsi yang dilakukan Rafael.

Baca juga: Update Kondisi David Korban Penganiayaan Mario Anak Pejabat Ditjen Pajak, Paman: Ada Sedikit Respon

"Bisa saja. Dan KPK juga pernah punya pengalaman dari LHKPN dan dari PPATK di mana kita mendapat transaksi yang mencurigakan atau terhadap aset-aset yang kemudian tidak dilaporkan yang kemudian kita klarifikasi yang bersangkutan tidak bisa membuktikan asal kekayannya itu, menjadi indikasi atau refleks terjadinya suatu penyimpangan dalam hal ini korupsi," kata Alex di kantornya, Jakarta Selatan, Selasa 28 Februari 2023.

Di sisi lain, Alex berkata bahwa banyak pejabat memiliki harta yang tidak sesuai dengan profilnya.

Besaran kekayaannya dinilai tidak cocok dengan penghasilannya sebagai aparatur sipil negara (ASN).

“Sebetulnya banyak pejabat kita yang melaporkan harta kekayaannya kalau kita lihat profilnya enggak match,” kata Alex.

“Saya mendapat forward ternyata pejabat Keuangan kaya-kaya. Ada juga yang menyampaikannya sekalipun pejabat sangat rendah,” imbuhnya.

KPK juga tidak hanya akan mengklarifikasi pejabat dengan harta kekayaan yang tinggi. 

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved